Sungguh malang nasib Nenek Fatimah. Rumah yang telah ditinggalinya selama lebih dari seperempat abad ini tiba-tiba ambruk.
Sebelum ambruk, kondisi rumah berukuran 6x6 meter ini memang sudah memprihatinkan.
Jika hujan turun, rumahnya sudah pasti bocor. Tempat yang seharusnya menjadi tempat berlindung dari terik matahari dan dinginnya hujan tidak sanggup lagi melindungi tubuh kecilnya.
Ember tidak lagi untuk mewadahi air yang menetes dari lubang-lubang atap rumahnya. Namun, ia harus menggunakannya sebagai penutup kepala agar tidak basah kuyup.
"Enggak cuma bocor, kalau hujan itu ya tutupan bak (ember)," keluhnya.
Baca juga: Ditinggal Shalat Ashar, Rumah Nenek di Lumajang Tiba-tiba Roboh
Jangankan memperbaiki rumahnya yang rusak, untuk biaya makan sehari-hari saja Nenek Fatimah sudah kekurangan.
Akibatnya, kekuatan batu bata dan kayu yang menopang rumahnya terus melapuk lantaran hujan yang mengguyur rumahnya hampir setiap hari.
Minggu (12/2/2023) sore, rumah tua nan reot ini tiba-ambruk. Diawali tembok belakang rumah yang roboh lalu diikuti ambrolnya atap rumah.
Padahal, kala itu kondisi cuaca sangat cerah dan tidak ada angin kencang yang berembus.