Memang, awalnya Gus Muh dan Ning Nina mengira Yasmin baik-baik saja, namun beberapa hari setelah itu, terlihat ada semacam cahaya putih kecil di mata Yasmin bayi.
"Di situ istri saya syok. Sampai pingsan, karena tidak menyangka. Lalu saya bawa ke dokter spesialis mata di Surabaya. Setelah dicek akhirnya tidak jadi dioperasi, hanya dikemoterapi karena saat itu usia Yasmin masih sangat kecil," kata Gus Muh.
Baca juga: Peringatan 1 Abad NU, Sekjen PAN: Jadi Momentum Bangun Peradaban Bangsa
Beberapa kali setelah menjalani kemoterapi, ada sedikit perubahan pada kedua mata Yasmin.
"Pas dikemo itu rambut Yasmin rontok semua. Kami sedih tapi ya gimana ini kan ikhtiar kami untuk yang terbaik buat Yasmin," kata dia lirih.
Saat itu dokter mengatakan bahwa akar kanker retina mata Yasmin sudah mulai berangsur mati.
"Saya sudah agak lega," tuturnya.
Tapi ternyata setelah beberapa saat dilakukan tindakan operasi, penyakit kanker retina mata pada Yasmin kambuh lagi.
"Malah tambah semakin membesar," terang Gus Muh.
Baca juga: Resepsi 1 Abad NU Sisakan 500 Ton Sampah, Dinas LHK Sidoarjo: Hari Ini Terangkut Semua
Akhirnya, saat Yasmin berusia 2,5 tahun, operasi mata pertama dilakukan. Saat itu yang diambil mata bagian kiri.
"Kami tidak ingin kehilangan anak yang kedua kali, akhirnya kami putuskan untuk tindakan operasi mata," ucap Gus Muh.
Namun cobaan tak berhenti sampai di situ. Beberapa bulan setelah operasi, mata Yasmin bagian kanan juga ikut terserang kanker retina.
"Kita tahunya pas shalat berjemaah. Yasmin tiba-tiba meluk santri saya, dia kira itu saya, Abinya. Ternyata bukan," katanya.
"Saya mulai curiga, dan saya coba kasih dia HP dan remote TV. Ternyata Yasmin tidak bisa membedakan. Dari situ akhirnya kami tahu kalau ada masalah juga pada penglihatan mata kanan Yasmin," tambah Gus Mus.
Baca juga: Bupati Sidoarjo Tak Lepas HT Selama Resepsi 1 Abad NU: Tuan Rumah Harus Layani Tamu dengan Baik
Hingga akhirnya pada usai 3 tahun, kedua mata Yasmin benar-benar diambil untuk dioperasi.