“Sempat kuliah di UINSA (UIN Sunan Ampel Surabaya), tapi hanya sampai semester 5 saja. Tidak dilanjutkan dan dia memilih bekerja. Cita-citanya dari dulu punya usaha mandiri,” ungkap Mustain.
Baca juga: Cerita Teguh Tetris, Sulap Limbah Kertas Jadi Lukisan Mahal di Jombang
Semasa hidup, Ardi menempuh pendidikan di MI Najatuddaroini Desa Gedangan, MTSN Tanjunganom, Kecamatan Diwek, kemudian di SMAN Bareng, dilanjutkan kuliah di UIN Sunan Ampel Surabaya hingga semester 5.
Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Mojowarno Habib Ghofir mengungkapkan, Ardi merupakan warga NU yang turut berpartisipasi menyemarakkan resepsi 1 abad NU di Sidoarjo.
Pemuda yang lahir pada 1 Januari 2001 tersebut berangkat secara mandiri ke Sidoarjo. Dia bersama temannya berangkat dengan mengendarai motor dan tiba di Sidoarjo, Senin (6/2/2023) malam.
Baca juga: Peringatan 1 Abad NU, Makam KH Hasyim Asy’ari Dipadati Puluhan Ribu Peziarah
Ardi, kata Habib, aktif sebagai anggota dan pengurus Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).
Di salah satu Badan Otonom NU tersebut, almarhum pernah menjabat pengurus tingkat ranting atau desa serta pengurus tingkat kecamatan atau Pimpinan Anak Cabang.
“Beliau pengurus PAC IPNU Kecamatan Mojowarno. Aktif di IPNU sejak dari pengurus ranting, beliau ini memang kader muda NU,” ungkap Habib kepada Kompas.com, di rumah duka, Selasa petang.
Sebelumnya diberitakan, seorang peserta resepsi Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, asal Kabupaten Jombang, Jawa Timur, meninggal dunia, Selasa (7/2/2023).
Baca juga: Serba-serbi Harlah 1 Abad NU, Muhammadiyah Siapkan 2.000 Nasi Bungkus hingga Pejabat Ikut Berdesakan
Peserta yang meninggal itu bernama Imam Suhrowardi alias Ardi, warga Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Pada Selasa pagi sekitar pukul 04.00 WIB, Ardi dan temannya datang ke Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Namun menjelang pukul 06.00 WIB, Ardi mengajak temannya meninggalkan stadion karena merasa tidak enak badan.
Ardi kemudian beristirahat di rumah kerabat temannya di wilayah Tanggulangin, Sidoarjo. Saat memasuki waktu shalat Dzuhur, Ardi menunaikan shalat dan menjadi imam
Saat memasuki rakaat keempat, Ardi mempercepat gerakan shalat. Tepat setelah menyelesaikan rakaat keempat, Ardi jatuh lemas.
Ardi kemudian dibawa ke sebuah klinik terdekat, lalu dinyatakan meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.