Pihak calon mempelai perempuan menilai, resepsi pernikahan terpaksa tetap dilangsungkan lantaran undangan telah disebar, meski pengantin pria tidak hadir karena membatalkan pernikahannya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kuasa Hukum calon mempelai pria Ari Suganda, Hari Musahidin menyebutkan angka gugatan tidak wajar dan terkesan merupakan pemerasan.
“Biaya resepsi pernikahan yang dibatalkan dua hari jelang hari H, sekitar Rp 20-30 juta. Itu masih wajar. Namun itu hak penggugat,” kata Hari.
Hari pun menanggapi mengenai resepsi pernikahan yang sudah digelar tanpa mempelai laki-laki.
“Dilihat dari pembuktian persidangan kemarin, resepsi pernikahan sudah digelar. Namun dilihat dari foto dan judulnya bukan resepsi pernikahan, tetapi acara tasyakuran keluarga,” kata Hari.
Baca juga: Pembunuhan Rekan Kerja di PDAM Probolinggo Direncanakan, Pelaku Terancam Hukuman Mati
Terkait hubungan suami istri, Hari menjelaskan bahwa menurut kliennya, hal itu terjadi bukan lantaran paksaan.
Melalui kuasa hukumnya, Ari Suganda mengaku memiliki alasan dirinya membatalkan pernikahan.
Ari merasa sakit hati lantaran ibu kandungnya dicemooh dengan kata-kata tak pantas oleh calon mertua.
Hari mengatakan, calon mertua menyuruh ibu kandung Ari bekerja secara tak pantas atau menjual diri untuk mencari pinjaman uang.
"Nah maksud mencari pinjaman ini untuk biaya pernikahan atau membayar cicilan kredit mobil milik mertua, kami belum paham," katanya.
Menurutnya, perkataan-perkataan tak baik memang kerap terlontar.
"Calon mertua Ari juga sering mengatakan agar pernikahan Ari dibatalkan tanpa sebab jelas. Namun saat itu tidak pernah ditanggapi oleh orangtua Ari," katanya.
Baca juga: Termakan Desas-desus, Pria di Probolinggo Bakar Mobil Warga
"Namun karena ibunya dihina dengan sebutan tak pantas, Ari lalu memantapkan hati membatalkan pernikahan yang rencananya digelar 19 Juli lalu," ujar Hari.
Selain itu Ari mantap tak hadir dalam ijab kabul dan perayaan pernikahannya lantaran mengaku diminta bekerja untuk membayar kredit mobil calon mertuanya hingga disuruh menjaga warung milik mi ayam milik orangtua kekasihnya.
“Artinya itu sangat memberatkan AS. Belum apa-apa sudah disuruh memenuhi kebutuhan calon mertuanya. Karena AS merasa keberatan, calon mertuanya itu mencari kesalahan klien kami,” kata Hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.