Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuhan Rekan Kerja di PDAM Probolinggo Direncanakan, Pelaku Terancam Hukuman Mati

Kompas.com, 16 Januari 2023, 13:56 WIB
Ahmad Faisol,
Krisiandi

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Abdul Manan, tersangka pembunuhan terhadap rekan kerjanya di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Probolinggo, DL, dijerat pasal pembunuhan berencana. Ia terancam hukuman mati.

"Pelaku dijerat Pasal pembunuhan berencana diatur dalam Pasal 340 KUHP. Karena pembunuhan dengan rencana (moord), (terancam) pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun penjara," terang Kapolsek Dringu AKP M. Dugel dalam konferensi pers di Mapolres Probolinggo, Senin (16/1/2023).

Dugel menjelaskan, pelaku adalah warga Dusun Jawaan, Desa Jorongan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. Sementara korban bernama DL (30), warga Desa Jangur Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo.

Baca juga: Mengungkap Fakta Duel Maut 2 Pegawai PDAM Probolinggo karena Dendam Perselingkuhan

"Pembunuhan ini bermula ketika pelaku bertengkar dengan istrinya, AP, sehari sebelumnya lantaran (AP) sering pulang terlambat bekerja," terang Dugel.

Dalam pertengkaran itu, Istri pelaku mengakui bahwa ia telah selingkuh dengan korban.

Pelaku sakit hati kemudian merencanakan pembunuhan dengan berangkat pagi hari sekitar pukul 04.00 WIB menuju rumah orang tuanya di Desa tamansari, Dringu Kabupaten Probolinggo, untuk mengambil pisau yang akan digunakan untuk menikam korban.

Setiba di tempat kerjanya, pelaku menunggu hingga korban datang kemudian menyapanya dan langsung menusuk korban menggunakan pisau yang telah disiapkan.

Korban tewas di lokasi kejadian. Pelaku sempat melarikan diri dan sempat dicegat oleh petugas Satpol PP di sana. Pada akhirnya, Abdul Manan pun tertangkap.

"Ditemukan ada dua bilah pisau yang menjadi barang bukti dalam kasus itu. Keduanya adalah milik pelaku dan korban. Pihak kepolisian masih mendalami kasus tersebut apakah memang sudah dipersiapkan oleh keduanya atau tidak," ujar Dugel.

Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, pelaku menghabisi korban karena terlibat masalah asmara dengan istrinya.

Arsya menanyakan kepada pelaku yang dihadirkan dalam konferensi pers, soal kebenaran informasi adanya hubungan antara istri pelaku dengan korban.

Baca juga: Perselingkuhan Membawa Petaka, Pegawai PDAM Probolinggo Duel Maut dengan Rekan Kerja, Korban Derita 23 Luka Tusuk

"Saya baru tahu kebenaran informasi itu kemarin sebelum kejadian. Saya menyesal," kata Manan.

Diberitakan Abdul Manan, karyawan PDAM Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, membunuh teman sekantornya, DL, di halaman Mal Pelayanan Publik (MPP) di Kecamatan Dringu, Sabtu (14/1/2023).

Pembunuhan dilakukan karena diduga DL selingkuh dengan istri AM. AM membunuh dengan menusuk sejumlah tubuh korban hingga tewas dan bersimbah darah.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau