Kemudian, belasan orang yang berada di lobi ikut menghampirinya dan sempat berdebat hingga melakukan pemukulan kepada Rofik.
"Orang-orang yang dari lobi tadi datang, ada lebih dari sepuluh orang, setelah sempat berargumentasi, ada yang mengaku suaminya perempuan itu, lalu belasan pria berbaju preman itu pun memukul saya," ujar dia.
Aksi pengeroyokan itu mengenai bagian kepala, telinga, rahang, bahu, sikut dan rusuk. Pengeroyokan itu juga dilakukan berkali-kali dan sempat memukul menggunakan kursi.
Aksi pengeroyokan ini sempat didokumentasikan oleh fotografer Antara, Didik, yang juga berada di TKP untuk meliput penyegelan diskotek.
Baca juga: Wali Kota Surabaya Ancam Copot dan Polisikan Ketua RT/RW Terlibat Pungli
Namun, para pelaku yang melakukan pengeroyokan pada Rofik menghalangi Didik dan ikut dipukul menggunakan helm.
"Mas Didik sempat dipukul helm," kata dia.
Beberapa saat kemudian, wartawan lain, Angga, Firman dan Ali pun datang untuk membantu melerai aksi pengeroyokan tersebut.
Namun, mereka turut menjadi korban pengeroyokan oleh belasan orang yang diduga anggota ormas tersebut.
"Mereka melerai, tapi saya lihat ada yang kena pukul," kata dia.
Setelah melakukan pengeroyokan kepada lima jurnalis itu, belasan orang tersebut meminta awak media pergi. Namun, mereka menahan dua sepeda motor milik jurnalis.
Atas kejadian ini, lima jurnalis yang menjadi korban pengeroyokan melaporkan kasus tersebut ke SPKT Polrestabes Surabaya pada Jumat malam.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana membenarkan adanya laporan dari lima jurnalis korban pengeroyokan tersebut.
"Nah ini kan tadi mereka menginformasikan, sedang laporan di Polrestabes Surabaya, saya minta didampingi Resmob," kata Mirzal singkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.