KOMPAS.com - Enam warga Tulungagung, Jawa Timur (Jatim), terinfeksi penyakit kencing tikus atau leptospirosis dalam tiga bulan terakhir.
Dari keenam pasien itu, tiga orang di antaranya meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira tersebut.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung, Didik Eka mengatakan, pasien pertama yang meninggal akibat penyakit tersebut berasal dari Desa Pandansari, Kecamatan Ngunut.
Dua pasien lainnya berasal dari Desa Dono, Kecamatan Sendang, dan Desa Punjul, Kecamatan Karangrejo.
"Dari setiap pasien yang ditemukan, kami lakukan upaya tes kontak warga yang ada di lingkungan itu. Dua pasien lain yang di Desa Dono itu diketahui dari proses pelacakan," kata Didik, dikutip dari TribunJatim.com, Selasa (17/1/2023).
Baca juga: 3 Warga Tulungagung Meninggal akibat Leptospirosis, Ini Gejalanya
Koordinator Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinkes Kota Batu, dr. Susana Indahwati menyampaikan, satu warga teridentifikasi terserang penyakit kencing tikus sepanjang 2022.
“Hanya satu kasus, ada pada tahun 2022 pertengahan dan sudah sembuh,” ujar Susana, dikutip dari TribunMadura.com, Selasa (17/1/2023).
Susana menjelaskan, gejala penyakit yang ditularkan melalui kencing tikus itu bervariasi, dan kerap dianggap sebagai gejala penyakit lain, seperti flu atau demam berdarah.
Biasanya, menurut Susana, gejala awal penyakit kencing tikus yakni demam tinggi, menggigil, sakit kepala, mual, muntah, tidak nafsu makan, diare, mata merah, nyeri otot terutama pada betis dan punggung bawah, sakit perut, bintik-bintik merah pada kulit yang tidak hilang saat ditekan.
Baca juga: 4 Orang Meninggal karena Leptospirosis di Tahun 2022, Warga Gunungkidul Diminta Waspada
Dia menerangkan, pasien yang mengalami gejala tersebut biasanya dapat pulih dalam waktu sekitar satu minggu.
Akan tetapi, pada kasus lainnya, pasien dapat mengalami penyakit leptospirosis tahap kedua atau yang disebut dengan penyakit Weil, akibat adanya peradangan yang disebabkan oleh infeksi.
Menurutnya, kondisi ini dapat terjadi setelah 1-3 hari gejala awal leptospirosis dialami pasien, dengan keluhan bergantung pada organ yang terinfeksi.
Meski begitu, Susana membeberkan, gejala penyakit Weil yang kerap muncul yaitu demam, penyakit kuning, sulit buang air kecil, pembengkakan pada tangan dan kaki, mimisan atau batuk berdarah, nyeri dada, sesak napas, jantung berdebar-debar, lemas, keringat dingin, sakit kepala, leher kaku.
“Segera ke IGD jika mengalami gejala-gejala leptospirosis yang lebih parah, seperti penyakit kuning, sulit buang air kecil, tangan dan kaki bengkak, nyeri dada, sesak napas, dan batuk berdarah,” ujarnya.
Baca juga: 1 Warga Tulungagung Meninggal karena Leptospirosis dari Urine Tikus
Lebih lanjut, Susana menuturkan, penyakit Weil bisa menimbulkan komplikasi, di antaranya:
Baca juga: 3 Pasien di Lumajang Positif Leptospirosis, Dinkes: Mereka Sudah Sembuh Total
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.