Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Pasien di Lumajang Positif Leptospirosis, Dinkes: Mereka Sudah Sembuh Total

Kompas.com - 08/11/2022, 18:37 WIB
Miftahul Huda,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Pola hidup bersih dan sehat (PHBS) tampaknya perlu untuk lebih ditingkatkan lagi oleh masyarakat. Pasalnya, terdapat 24 pasien diduga terinfeksi penyakit leptospirosis di Lumajang.

Dikutip dari WHO, leptospirosis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira yang dapat menjangkiti manusia dan hewan.

Baca juga: Dewan Pengupahan Lumajang Belum Terbentuk, Usulan UMK 2023 Tersendat

Bakteri leptospira ini paling umum memasuki tubuh melalui hidung, mulut, atau mata. Ada juga yang melalui abrasi kulit saat orang terpapar air yang terkontaminasi urine dari hewan yang terinfeksi.

Diketahui, leptospirosis adalah penyakit zoonosis. Artinya, penyakit ini dapat menginfeksi manusia maupun sesama hewan.

Koordinator Sub Substansi Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinkes P2KB Lumajang Askap Hariyanto mengatakan, dari 24 pasien yang yang diduga menderita leptospirosis, tiga orang di antaranya dinyatakan positif.

“Tiga pasien yang dinyatakan positif itu terjadi pada bulan Juli yang lalu, dan sekarang mereka sudah dinyatakan sembuh total,” kata Askap di Lumajang, Selasa (8/11/2022).

Menurut Askap, gejala lestospirosis ini di antaranya adalah demam, pusing, dan nyeri otot. Demam yang ditimbulkan penyakit langka ini menyerupai efek yang ditimbulkan penyakit demam berdarah (DBD).


Namun, beberapa kasus penyakit lestospirosis ternyata tidak menunjukkan gejala apa pun. Hal ini perlu diwaspadai oleh masyarakat.

Sebab, dengan nihilnya gejala, orang yang menderita penyakit ini merasa sehat namun nyatanya ada penyakit yang bisa kapan saja muncul dengan dampak yang lebih fatal.

“Demamnya lebih tinggi dari DBD, biasanya lebih spesifik ke otot betis nyerinya, ada juga kekuningan di mata tapi itu jarang ditemukan,” tambahnya.

Baca juga: Sidak Pembangunan Taman Nyawiji, Ketua DPRD Nganjuk: Pekerjaan Jangan Asal-asalan

Untuk itu, Askap mengimbau masyarakat jika mengalami gejala-gejala seperti yang telah disebutkan, agar langsung memeriksa diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

“Memang penyakit ini tidak menular tetapi tetap perlu diwaspadai, oleh karenanya saya imbau agar terus melakukan kebersihan dilingkungannya masing-masing. Kalau ada sisa makanan segera dibakar saja agar tidak mengundang tikus datang dan berkeliaran di dalam rumah,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com