GRESIK, KOMPAS.com - Seorang pria di Kecamatan Benjeng, Gresik, Jawa Timur, berinisial A, nyaris dihakimi warga. Ia diduga memerkosa anak tirinya yang masih berusia 14 tahun.
Kini, korban yang merupakan pelajar SMP hamil sekitar 7 bulan akibat pemerkosaan itu.
Plt Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Benjeng, Iptu Moch Dawud mengatakan, pelaku selamat dari amukan massa setelah pihak kepolisian dan Koramil setempat mendatangi rumah pelaku.
"Kemarin (3/1/2023), Bhabinkamtibmas (Polsek Benjeng) yang mengetahui ada kabar tersebut kemudian mendatangi lokasi. Pada saat itu posisi massa sudah berkumpul di depan rumah sekitar pukul 17.00 WIB," ujar Dawud saat dikonfirmasi, Rabu (4/1/2023).
Baca juga: Pencurian di Gudang Pendingin di Gresik, 3 Pelaku Ditangkap, Kerugian Capai Rp 454 Juta
Melihat warga sudah geram dan banyak yang ingin menghakimi pelaku, Bhabinkamtibmas Polsek Benjeng kemudian menghubungi Dawud supaya datang ke lokasi.
Setelah melalui negosiasi cukup panjang, pelaku kemudian dibawa ke kantor polisi dan massa berhasil ditenangkan agar tidak berbuat anarkis.
Baca juga: Seeokor Dugong Ditemukan Mati di Pesisir Pantai Kepulauan Bawean Gresik
"Setelah saya ajak bicara, baru sekitar pukul 23.30 WIB, ayah tirinya mau kami ajak ke kantor polisi, warga juga menerima (terduga pelaku dibawa polisi). Karena korban di bawah umur, maka untuk penanganan selanjutnya dilakukan oleh Unit PPA Polres Gresik," kata Dawud.
Dawud menambahkan, butuh waktu beberapa jam untuk dapat membawa pelaku ke kantor polisi. Sebab, pelaku mengelak telah menyebabkan siswi SMP tersebut hamil.
"Sempat mengelak, tidak mau mengakui (perbuatan yang dilakukan)," ucap Dawud.
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (Kanit PPA) Sat Reskrim Polres Gresik, Ipda Hepi Muslih Riza membenarkan pihaknya telah menindaklanjuti kejadian tersebut. Namun, Hepi belum bisa menjelaskan secara rinci tentang kasus itu lantaran proses penyelidikan masih berlangsung.
"Penyelidikan masih dilakukan, mohon sabar ditunggu. Kami masih meminta keterangan dari para saksi, ada dari pihak desa, keluarga, juga ayah tirinya (terduga pelaku)," tutur Hepi.
Baca juga: Hujan Deras Sebabkan Banjir hingga Tanah Longsor di Pulau Bawean Gresik
Hepi menyebut, korban sedang dalam kondisi trauma dan belum bisa dimintai keterangan.
"Sepertinya masih trauma, sebab siswi tersebut belum mau diajak ngomong dan dimintai keterangan," ucap Hepi.
Korban mendapat layanan pendampingan dari tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TPA).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.