Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Gresik Nyaris Dihakimi Warga, Diduga Perkosa Anak Tiri hingga Hamil

Kompas.com - 04/01/2023, 15:45 WIB
Hamzah Arfah,
Andi Hartik

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Seorang pria di Kecamatan Benjeng, Gresik, Jawa Timur, berinisial A, nyaris dihakimi warga. Ia diduga memerkosa anak tirinya yang masih berusia 14 tahun.

Kini, korban yang merupakan pelajar SMP hamil sekitar 7 bulan akibat pemerkosaan itu.

Plt Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Benjeng, Iptu Moch Dawud mengatakan, pelaku selamat dari amukan massa setelah pihak kepolisian dan Koramil setempat mendatangi rumah pelaku.

"Kemarin (3/1/2023), Bhabinkamtibmas (Polsek Benjeng) yang mengetahui ada kabar tersebut kemudian mendatangi lokasi. Pada saat itu posisi massa sudah berkumpul di depan rumah sekitar pukul 17.00 WIB," ujar Dawud saat dikonfirmasi, Rabu (4/1/2023).

Baca juga: Pencurian di Gudang Pendingin di Gresik, 3 Pelaku Ditangkap, Kerugian Capai Rp 454 Juta

Melihat warga sudah geram dan banyak yang ingin menghakimi pelaku, Bhabinkamtibmas Polsek Benjeng kemudian menghubungi Dawud supaya datang ke lokasi.

Setelah melalui negosiasi cukup panjang, pelaku kemudian dibawa ke kantor polisi dan massa berhasil ditenangkan agar tidak berbuat anarkis.

Baca juga: Seeokor Dugong Ditemukan Mati di Pesisir Pantai Kepulauan Bawean Gresik

"Setelah saya ajak bicara, baru sekitar pukul 23.30 WIB, ayah tirinya mau kami ajak ke kantor polisi, warga juga menerima (terduga pelaku dibawa polisi). Karena korban di bawah umur, maka untuk penanganan selanjutnya dilakukan oleh Unit PPA Polres Gresik," kata Dawud.

Dawud menambahkan, butuh waktu beberapa jam untuk dapat membawa pelaku ke kantor polisi. Sebab, pelaku mengelak telah menyebabkan siswi SMP tersebut hamil.

"Sempat mengelak, tidak mau mengakui (perbuatan yang dilakukan)," ucap Dawud.

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (Kanit PPA) Sat Reskrim Polres Gresik, Ipda Hepi Muslih Riza membenarkan pihaknya telah menindaklanjuti kejadian tersebut. Namun, Hepi belum bisa menjelaskan secara rinci tentang kasus itu lantaran proses penyelidikan masih berlangsung.

"Penyelidikan masih dilakukan, mohon sabar ditunggu. Kami masih meminta keterangan dari para saksi, ada dari pihak desa, keluarga, juga ayah tirinya (terduga pelaku)," tutur Hepi.

Baca juga: Hujan Deras Sebabkan Banjir hingga Tanah Longsor di Pulau Bawean Gresik

Hepi menyebut, korban sedang dalam kondisi trauma dan belum bisa dimintai keterangan.

"Sepertinya masih trauma, sebab siswi tersebut belum mau diajak ngomong dan dimintai keterangan," ucap Hepi.

Korban mendapat layanan pendampingan dari tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TPA).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Surabaya
Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Surabaya
Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Surabaya
Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Surabaya
Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Surabaya
978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com