KOMPAS.com - Bus berlogo Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) terbakar di sebuah gudang di Kelurahan Tlumpu, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Selasa (20/12/2022) sore.
Bus tersebut milik organisasi masyarakat Kawulo Alit yang didirikan mantan Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar.
Samanhudi yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada 2018 juga menjabat Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Blitar selama beberapa periode.
Bus tersebut sudah terparkir selama setahun dengan kondisi rusak di lahan kosong milik AW alias SK. Awalnya bus tersebut dititipkan di garasi milik AW di Jalan Widuri lebih dari lima tahun.
Karena makan tempat di garasi, AW memindahkan bus tersebut ke lahan kosong miliknya.
Baca juga: Bus Berlogo PDI Perjuangan di Kota Blitar Diduga Dibakar Siswa SD, Polisi: Itu Baru Dugaan Awal
Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono mengatakan pihaknya telah melakukan olah TKP dan juga memeriksa beberapa saksi.
Saksi menyebut bus tersebut dibakar oleh S (8) dan R (8), dua siswa SD. Mereka membakar bus tersebut karena menganggap bus tersebut angker.
Awalnya mereka bermain-main dan menganggap bus dalam kondisi mangkrak itu menimbulkan kesan angker. Keduanya kemudian memasukkan sampah kering ke lampu kaca bagian belakang bus yang pecah.
Mereka lalu membakar sampah dengan korek yang dibeli S untuk mainan.
“Mereka menganggap bus itu angker. Anak-anak umur 8-10 tahun, bermain-main dengan menaruh jerami di bagian belakang bus. Kemudian jerami dibakar. Ketika apinya membesar mereka lari dan lapor ke orang tua,” ujar Argo menuturkan kronologi kejadian.
Baca juga: Bus Berlogo PDI Perjuangan di Blitar Terbakar, Polisi: Dibakar Anak SD karena Dianggap Angker
“Tadi yang kami sampaikan adalah dugaan awal. Artinya nanti kalau ada novum baru, ada bukti baru akan kami disampaikan lagi,” tambahnya.
Argo mengatakan orangtua S dan R telah menemui AW dan menginformasikan bahwa anaknya yang membakar bus tersebut.
"Pada pukul 18.00 WIB, orang tua S (anak yang diduga membakar bus), A dan N datang ke rumah AW. Mereka memberikan informasi bahwa anaknya yang bernama S bersama temanya R telah membakar bus yang terparkir di lahan kosong milik AW," katanya.
Kepala Unit Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Blitar Dicky Arianto membenarkan terbakarnya bus warna merah dengan logo kepala banteng milik PDI Perjuangan di sebuah lahan kosong yang difungsikan sebagai gudang.
Ia mengatakan pelapor kejadian kebakaran adalah seseorang bernama Henri atau Henry.
Namun, pihaknya tidak dapat mengonfirmasi apakah pelapor adalah Henry Pradipta Anwar, anak sulung dari pendiri Kawulo Alit, Samanhudi Anwar pemilik bus.
Menurutnya setelah mendapat laporan, pihaknya langsung ke lokasi, namun pemilik lahan menyarankan tim kembali karena api sudah dipadamkan.
Baca juga: Polda Jatim Ambil Alih Penanganan Kasus Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar
“Namun, ketika kami hendak masuk ke gang menuju lokasi, pemilik lahan bernama Pak Sikok menyarankan kami untuk kembali karena api sudah dipadamkan,” kata dia.
Meski demikian, personel Damkar tetap mendatangi lokasi guna memastikan api memang benar-benar sudah padam.
Personel Damkar sempat melakukan penyisiran di sekitar lokasi guna memastikan tidak ada potensi munculnya kembali api.
“Api berhasil dipadamkan secara mandiri oleh warga sekitar,” jelasnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Asip Agus Hasani | Editor : Dheri Agriesta, Andi Hartik), Tribunnews.com
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.