Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trauma, Siswa Korban Perundungan di Malang Minta Pindah Sekolah

Kompas.com - 24/11/2022, 20:20 WIB
Imron Hakiki,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - MWF (7), siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, yang mengalami perundungan oleh sekitar 7 orang kakak kelasnya masih mengalami trauma.

Bahkan, menurut ayah korban, Edi Subandi, putranya meminta pindah ke sekolah lain.

"Iya, sudah tidak mau sekolah lagi. Minta pindah ke sekolah lain," ungkapnya saat ditemui, Kamis (24/11/2022).

Baca juga: Jadi Kurir Narkoba, Ibu Lima Anak di Malang Ditangkap Polisi

Saat ini, kondisi kesehatan MWF sudah mulai membaik, meski masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam (RSI) Gondanglegi, Kabupaten Malang.

"Terhitung sudah satu pekan putra saya dirawat di rumah sakit. Kondisinya sekarang jauh lebih baik. Sudah sadar dan mau makan lagi," jelasnya.

Baca juga: Menolak Saat Dipalak, Siswa Kelas 2 SD di Malang Dianiaya 7 Kakak Kelasnya hingga Koma dan Trauma

Sementara terkait proses hukum, Edi berharap polisi memproses para pelaku sesuai hukum yang berlaku.

"Kalau memang proses hukum tidak bisa menghukum pelaku karena masih anak-anak, paling tidak para pelaku itu dikeluarkan dari sekolah. Supaya ada efek jera," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Rachmat Hardijono mengatakan, pihaknya bersama pengawas sekolah dan kepala SDN 1 Jenggolo tengah menelusuri secara intens kasus dugaan perundungan yang menimpa MWF.

"Kami masih tengah berkoordinasi dengan DP3A (Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Kabupaten Malang, guna ikut membantu pemulihan dari trauma terhadap para siswa yang terlibat, baik korban maupun terduga pelaku," ujarnya melalui pesan singkat, Kamis.

Terkait proses hukum, Rachmat menyebut, pihaknya menyerahkan sepenuhnya dan akan menghormati proses hukum yang ditangani kepolisian.

"Terkait pemeriksaan atau evaluasi internal sekolah, kami tidak patut untuk berkomentar dulu guna menghormati proses hukum, sekaligus agar proses belajar mengajar di sekolah tidak terganggu," tuturnya.

Baca juga: Siswa SD di Malang Sering Dianiaya Kakak Kelas, Orangtua Korban: Dia Tidak Pernah Cerita, karena Takut

Rachmat mengatakan, penyidik Polres Malang juga telah mendatangi sekolah pada Selasa (22/11/2022) lalu, dan dilanjutkan pada Rabu (23/11/2022).

"Salah satu perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang juga turut mendampingi pemeriksaan itu. Namun, tidak boleh ikut masuk, kecuali siswa dan orangtua para siswa yang terlibat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perampok di Lamongan Sasar 2 Agen Perbankan dalam 2 Hari, Pelaku Diduga Sama

Perampok di Lamongan Sasar 2 Agen Perbankan dalam 2 Hari, Pelaku Diduga Sama

Surabaya
Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Surabaya
Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Surabaya
Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Surabaya
Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Surabaya
Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Surabaya
978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com