KOMPAS.com - Provinsi Jawa Timur termasuk wilayah dengan potensi gempa bumi yang cukup tinggi.
Hal ini tak lepas dari kondisi geologi wilayah Jawa Timur yang ternyata memiliki 7 sesar aktif dan 6 segmen sesar.
Baca juga: 6 Sesar Aktif di Jawa Barat, Tidak Hanya Sesar Cimandiri dan Sesar Baribis
Dilansir dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Lampung, sesar adalah patahan atau bidang rekahan yang disertai adanya pergeseran relatif terhadap blok batuan lainnya.
Bidang sesar tersebut sangat bervariasi ukurannya, mulai dari beberapa sentimeter hingga puluhan kilometer.
Baca juga: Mengenal Sesar Lembang, Patahan Geser Aktif yang Telah Dipantau BMKG Sejak 1963
Aktivitas sesar aktif inilah yang memiliki potensi menjadi sumber getaran yang menyebabkan gempa bumi.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa sesar aktif di wilayah Jawa Timur serta lokasinya yang dapat dikenali sebagai salah satu langkah mitigasi.
Baca juga: Mengenal 10 Sesar Aktif di Indonesia, dari Sumatera hingga Papua
Sesar Kendeng adalah patahan yang melintang sejauh 300 kilometer dari selatan Semarang, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur.
Sesar Kendeng terbagi dalam 6 (enam) segmen, yaitu Segmen Demak, Segmen Purwodadi, Segmen Cepu, Segmen Blumbang, Segmen Surabaya, dan Segmen Waru.
Irwan Meilano, ahli gempa Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam wawancaranya dengan Kompas.com pada Rabu (27/4/2016) mengatakan bahwa ada kemungkinan besar Sesar Kendeng menyambung dengan Sesar Baribis di Jawa Barat.
Irwan juga mengatakan bahwa Surabaya dan kota-kota di sekitar Sesar Kendeng bisa terdampak aktivitasnya.
Lebih lanjut, dari hasil penelitian Irwan, Susilo, dan rekan menunjukkan bahwa Sesar Kendeng merupakan "sambungan" dari Sesar Wetar dan Flores yang "merentang" hingga utara Bali, masuk ke daratan Jawa.
Baik segmen sesar yang berada di daratan Jawa (Sesar Kendeng) dan utara Bali dikonfirmasi sebagai patahan aktif dan bisa menimbulkan gempa.
Sesar Naik Pati adalah sesar dengan kelurusan yang panjang (lineament) dari selatan Semarang ke arah timur laut melewati daerah Lasem dan menerus ke Laut Jawa.
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com (26/12/2019), sejarah gempa pada Sesar Naik Pati sudah beberapa kali memicu terjadinya gempa kuat dan merusak.
Tercatat pada tahun 1836 terdapat kejadian gempa bumi merusak di daerah Rembang hingga Tuban dengan skala intensitas mencapai VII MMI.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.