DWW, kata dia adalah santri kelas IX salah satu pondok pesantren di Masaran, Sragen.
Menurutnya anaknya adalah sosok yang baik.
"Anaknya supel suka menolong teman," kata dia.
DWW meninggal diduga lantaran menjadi korban kekerasan yang dilakukan seniornya.
Baca juga: Tertabrak Kereta Api dan Terpental 5 Meter, Petani di Ngawi Selamat
Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama menjelaskan, DWW diduga ditendang dan dipukul di bagian dada oleh MHN (16) yang merupakan senior korban. Kini MHN telah diamankan.
Kapolres mengatakan, jenazah DWW sudah diotopsi di RS Moewardi Solo.
"Kalau penganiayaan terjadi pemukulan berkali-kali dan mengakibatkan luka lebam. Pada korban tidak ada luka bekas lebam," kata Kapolres, Selasa (22/11/2022).
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Ngawi, Sukoco | Editor: Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.