Lebih lanjut, Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Perawatan RSSA, dr Syaifullah Asmiragani menyampaikan, tindakan operasi juga dilakukan.
Sakit pada bagian paru-paru diindikasikan akibat terinjak atau terimpit saat berdesakan.
"Untuk paru kerusakan yang berat karena terinjak terimpit mengakibatkan timbulnya memar pada paru," katanya.
Baca juga: Otopsi Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan Akan Dilakukan 5 November 2022
Perawatan pasien juga dilakukan dengan tindakan nonoperatif seperti memberikan oksigenasi, obat-obatan, dan pencegahan infeksi.
"Insya Allah akan kembali sembuh seperti sedia kala," katanya.
Perlu diketahui, total terdapat 80 pasien korban tragedi Kanjuruhan yang menjalani perawatan di RSSA, Kota Malang dari rentang waktu 2 Oktober lalu hingga Senin (31/10/2022). Dari jumlah tersebut, 36 pasien dirawat inap.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.