Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Agodonas, Mahasiswa Asal Papua Bantu Peternak di Trenggalek Kembangkan Produk Susu Perah

Kompas.com - 31/10/2022, 19:59 WIB
Roberthus Yewen,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Marji mengatakan, saat melakukan produksi produk Subot teryata tidak sulit seperti yang dibayangkan. Sebab, proses pembuatannya justru sangat mudah dan tidak membuat masyarakat kesulitan untuk membuatnya.

“Prosesnya sangat mudah dan produksi produk Subot ini sangat membantu masyarakat kedepan untuk meningkatkan perekonomian,” katanya.

Kata Marji, kehadiran mahasiswa Universitas Negeri Malang asal Papua di Desa Botoputih sangat membantu masyarakat berinovasi dalam mengolah produk berbahan dasar susu.

“Ini sangat membantu masyarakat untuk memproduksi produk Subot yang menjadi ciri khas masyarakat di Desa Botoputih,” ucapnya.

Tanggapan Desa Botoputih

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Desa Botoputih Emi Palupi mengaku, pihhaknya mendukung produksi Subot yang diluncurkan mahasiswa UNM asal Papua tersebut.

Baca juga: Ini Penampakan King Kobra yang Gigit Pawang Ular hingga Tewas di Trenggalek

“Saya sangat antusias terhadap mahasiswa KKN MD dari Universitas Negeri Malang dari Papua. Soalnya sudah jauh-jauh dari Papua, tetapi sudah memikirkan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan perekonomian Desa Botoputih,” ungkap Emi dalam unggahan video yang diterima Kompas.com, Kamis (27/10/2022).

Emi berharap, Agodonas bisa melatih sejumlah UMKM di Desa Botoputih sehingga bisa memproduksi Subot.

“Kakak Ago dari Papua yang melakukan KKN MD mengembangkan Subot ini, agar dapat melatih UMKM-UMKM yang ada di Desa Botoputih untuk memafasilitasi dan Desa akan mendukung,” ucapnya.

Emi juga berharap produk subot bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di desa itu. Apalagi, selama ini peternak sapi perah hanya menjual susu segar.

“Ke depan dari pendampingan kakak Ago dan dukungan desa, maka kita bisa mengolah susu melalui produksi Subot ini, sehingga penjualannya lebih tinggi dan ekonomi masyarakat lebih meningkat,” harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com