Selain satu pasien anak yang meninggal, terdapat tiga pasien kasus gagal ginjal akut asal Kabupaten Blitar yang hingga saat ini masih menjalani perawatan di RSAA.
Ketiganya, ujar Christine, terdiri dari 1 balita laki-laki berusia 2 tahun, 1 anak perempuan berusian 15 tahun, dan satu anak laki-laki berusia di atas 5 tahun.
"Di antara tiga itu, balita usia 2 tahun ini sudah beberapa pekan dirawat intensif di ruang ICU. Dia juga mengalami gejala kejang-kejang," jelasnya.
Baca juga: 3 Pasien Anak Meninggal karena Gagal Ginjal di RSSA Kota Malang
Menurut Christine, dari empat kasus yang termonitor pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar tersebut, terdapat setidaknya tiga gejala, yaitu sesak napas, badan bengkak, dan kejang-kejang.
"Atau pada kasus balita 2 tahun ada kombinasi sesak napas dan kejang-kejang," ujarnya.
Menyikapi maraknya kasus gagal ginjal akut, Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar telah membuat sejumlah edaran yang ditujukan kepada semua fasilitas kesehatan dan asosiasi profesi terkait yang ada Blitar.
Surat edaran itu, ujarnya, meminta penghentian sementara pemberian obat dalam bentuk sirup.
Baca juga: Pohon Tumbang Timpa Pikap yang Sedang Melaju di Blitar, Kakak Adik Tewas
"Kami juga terus mengikuti rilis dari Kementerian Kesehatan dan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) terkait obat-obat yang aman digunakan," tambahnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar mengimbau agar orangtua melakukan cara seperti mengompres anak sebagai penanganan pertama.
"Juga silahkan kembali ke cara-cara tradisional menggunakan obat herbal alami seperti penggunaan bawang merah untuk demam atau panas," terangnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.