Salin Artikel

4 Anak Alami Gagal Ginjal Akut di Blitar, 1 Meninggal

Dari empat kasus yang terjadi sejak awal September 2022, 1 pasien meninggal dan 1 lainnya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Christine Indrawati mengatakan, kemunculan kasus gagal ginjal akut di wilayah Kabupaten Blitar sudah terjadi sejak awal September 2022.

"Yang meninggal anak perempuan usia 3 tahun. Mengalami gejala sesak napas awal September dan sempat dirawat di rumah sakit swasta di Blitar," ujar Christine kepada Kompas.com, Selasa (25/10/2022).

Setelah menjalani perawatan selama lebih dari satu pekan, ujar Christine, pasien anak perempuan itu kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSAA) Malang.

Namun anak tersebut meninggal dunia.

"Berdasarkan laporan yang kami terima, pasien meninggal pada 19 September 2022," tutur dia.


Selain satu pasien anak yang meninggal, terdapat tiga pasien kasus gagal ginjal akut asal Kabupaten Blitar yang hingga saat ini masih menjalani perawatan di RSAA.

Ketiganya, ujar Christine, terdiri dari 1 balita laki-laki berusia 2 tahun, 1 anak perempuan berusian 15 tahun, dan satu anak laki-laki berusia di atas 5 tahun.

"Di antara tiga itu, balita usia 2 tahun ini sudah beberapa pekan dirawat intensif di ruang ICU. Dia juga mengalami gejala kejang-kejang," jelasnya.

Menurut Christine, dari empat kasus yang termonitor pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar tersebut, terdapat setidaknya tiga gejala, yaitu sesak napas, badan bengkak, dan kejang-kejang.

"Atau pada kasus balita 2 tahun ada kombinasi sesak napas dan kejang-kejang," ujarnya.

Menyikapi maraknya kasus gagal ginjal akut, Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar telah membuat sejumlah edaran yang ditujukan kepada semua fasilitas kesehatan dan asosiasi profesi terkait yang ada Blitar.

Surat edaran itu, ujarnya, meminta penghentian sementara pemberian obat dalam bentuk sirup.

"Kami juga terus mengikuti rilis dari Kementerian Kesehatan dan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) terkait obat-obat yang aman digunakan," tambahnya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar mengimbau agar orangtua melakukan cara seperti mengompres anak sebagai penanganan pertama.

"Juga silahkan kembali ke cara-cara tradisional menggunakan obat herbal alami seperti penggunaan bawang merah untuk demam atau panas," terangnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/10/25/141639178/4-anak-alami-gagal-ginjal-akut-di-blitar-1-meninggal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke