Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSSA Malang Terima Rujukan Pasien Anak Gangguan Ginjal Akut di Jatim, Terbanyak dari Blitar

Kompas.com - 20/10/2022, 18:42 WIB
Nugraha Perdana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang ditunjuk Kementerian Kesehatan sebagai salah satu dari 14 rumah sakit rujukan di Jawa Timur yang menangani pasien anak dengan gangguan ginjal akut.

Selama Agustus-Oktober 2022, rumah sakit menangani pasien rujukan dari berbagai daerah di Jawa Timur, seperti dari Malang Raya, Blitar, Pasuruan, dan Sidoarjo.

Baca juga: RSCM Terima 49 Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius, Tingkat Kematian 63 Persen

Pihak rumah sakit enggan menyebut jumlah pasien yang dirawat terkait penyakit itu. Namun, rata-rata pasien yang dirawat berusia dua hingga lima tahun.

"Terbanyak rujukan dari rumah sakit yang ada di Blitar sebanyak 44 persen dari pasien yang ada. Terbanyak pasien jenis kelamin laki-laki (yang dirawat). Mereka rata-rata mengalami gejala demam, diare, batuk, pilek, penurunan kesadaran, nyeri perut, muntah, ISPA," kata salah satu dokter RSSA dr Krisni Soebandijah di Malang, Kamis (20/10/2022).

Ia menjelaskan, gangguan ginjal akut progresif atipikal merupakan penurunan fungsi ginjal secara cepat. Gejalanya ditandai dengan menurunnya produksi urine.

"Fungsi ginjal bisa dilakukan pemeriksaan laboratorium, biasanya didapatkan peningkatan urium glatinin atau penurunan dari fungsi ginjal," katanya.

Penyebab gangguan ginjal akut progresif atipikal masih belum diketahui. Tim medis juga belum bisa memastikan apakah hal itu disebabkan obat sirup atau bukan.

Namun, tim medis RSSA sudah tidak menggunakan obat sirup atau cair dalam menangani pasien. Mereka menggunakan obat berbentuk puyer atau suppositoria yang harus melewati dubur.

Akibat penyakit itu, sebagian pasien anak yang dirawat harus menjalani terapi cuci darah atau hemodalisis, beberapa pasien bisa lepas dari ketergantungan itu.

Dari pasien yang dirawat di RSSA Kota Malang, sebanyak 30 persen meninggal dan 56 persen sembuh.

Ketua IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) Jatim Perwakilan V Malang Raya dr Harjoedi Adji Tjahjono mengimbau masyarakat tidak menggunakan obat cair atau sirup sampai menunggu informasi lebih lanjut dari Kemenkes dan BPOM.

Baca juga: 11 Anak di Bali Meninggal akibat Gagal Ginjal Akut, Dinkes Terbitkan SE Larangan Obat Sirop

Ia juga mengimbau gejala gangguan ginjal akun progresif atipikal terhadap anak seperti berkurangnya produksi urine secara mendadak. Jika hal itu terjadi, orangtua diminta segera memeriksa anaknya ke dokter.

"Terutama balita, misal 12 atau 24 jam kurang atau tidak ada kencing. Kita juga mengimbau (kepada dokter) untuk tidak meresepkan obat cair atau sirup yang diganti dengan racikan puyer atau tablet, atau suppositoria," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com