Dalam kurun waktu tersebut kondisi Imam sudah sembuh total seperti semula.
Hingga akhirnya, imam kembali diminta oleh warga untuk mengevakuasi ular yang sering masuk kandang ayam.
“Karena sudah sembuh, Kawul tidak mampu menolak ketika diminta untuk mengambil ular yang masuk kandang ayam warga,” ujar Puji.
Baca juga: Pemkab Trenggalek Dapat Bantuan Rp 250 Juta dari BNPB untuk Penanganan Banjir
Sejak saat itu, Imam Rokhani kembali tertarik memelihara ular.
Dia kemudian mengevakuasi dua ekor ular king kobra berukuran besar yang akhirnya menggigit dan merenggut nyawanya.
“Kalau ular jenis sanca atau piton, atau ular lain yang tidak berbisa, dilepasliarkan kembali oleh Kawul. Karena ular king kobra ini berbahaya, maka dibawa pulang dan dirawat,” ujar Puji.
Selama hidup, almarhum tidak mau disebut pawang atau dukun. Apabila ada orang atau kawan yang datang menyebut pawang ular, Imam kecewa.
Baca juga: Pemkab Trenggalek Dapat Bantuan Rp 250 Juta dari BNPB untuk Penanganan Banjir
Selama menolong warga untuk mengevakuasi ular, Imam selalu menolak diberi imbalan.
“Belum pernah sama sekali menerima imbalan, siapa pun yang minta tolong ya ditolong. Saya lebih sering ikut kalau evakuasi ular,” kenang Puji Setiawan.
Baca juga: Jalur Antar-kabupaten di Trenggalek Rusak akibat Diterjang Banjir
Menurutnya, Imam Rokhani bekerja serabutan. Kemudian hasil jerih payahnya digunakan untuk biaya perawatan dua ular king kobra miliknya, serta untuk kebutuhan pribadinya.
Imam tewas pada Minggu (23/10/2022) malam setelah digigit king kobra peliharaannya saat hendak mengganti air minum ular pada dini hari.
Seketika itu, kondisi Imam tak sadarkan diri hingga dinyatakan meninggal dunia.
Dua ular king kobra yang menggigit Imam kini telah dievakuasi oleh petugas Satpol PP dan Damkar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.