Bahkan, lanjutnya, mayoritas warga disabilitas sudah memiliki pendamping yang disebut dengan "mitra bakti" yang seharusnya dapat berperan sebagai pendamping pada pemungutan suara.
Namun, menurut Rangga, keberadaan mitra bakti tidak banyak membantu saat warga disabilitas berniat memberikan suara pada Pemilu.
"Mitra bakti ini bisa mendaftar sebagai pendamping pada saat para disabilitas ini hendak memberikan suaranya di TPS. Ada fasilitas formulir yang disediakan untuk pendamping," ujarnya.
Baca juga: Bebas, Mantan Wali Kota Blitar: Saya Dizalimi Politik, Saya Akan Balas Dendam
Lebih jauh, Rangga mengatakan bahwa angka partisipasi kelompok warga disabilitas berada jauh di bawah tingkat partisipasi warga Kota Blita secara umum pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2020 lalu yang berada di angka 78,8 persen.
Rangga mengatakan, pihaknya menargetkan partisipasi kelompok warga disabilitas Kota Blitar pada Pemilu 2024 nanti pada angka sekitar 60 persen.
"Targetnya 60 persen. Itu saja sudah sangat bagus," ujar Rangga sembari menambahkan bahwa target partisipasi warga Kota Blitar secara umum untuk Pemilu 2024 adalah 79,5 persen.
Hingga September 2022, jumlah warga Kota Blitar yang memiliki hak pilih sebanyak 115.255, terdiri dari 58.978 perempuan (51,17 persen) dan 56.277 laki-laki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.