Salin Artikel

Partisipasi Pemilih Disabilitas Rendah, KPU Kota Blitar Gencar Sosialisasi

BLITAR, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Blitar, Jawa Timur, memberikan perhatian khusus dalam kegiatan sosialisasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 kepada kelompok disabilitas.

Berkaca pada penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Serentak pada 2020 lalu, partisipasi kelompok disabilitas di Kota Blitar hanya 47,15 persen dari total 632 penyandang disabilitas yang terdaftar memiliki hak pilih.

Komisioner KPU Kota Blitar Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM Rangga Bisma Aditya mengatakan, pihaknya akan mengintensifkan sosialisasi Pemilu 2024 bagi kelompok disabilitas.

"Karena itu kami akan tingkatkan sosialisasi kepada kelompok disabilitas ini selain juga mengoptimalkan TPS (tempat pemungutan suara) keliling nantinya," ujar Rangga di sela kegiatan sosialisasi Pemilu 2024 yang dihadiri puluhan warga disabilitas, Sabtu (15/10/2022).

"Seperti saat ini, kami sosialisasikan tahapan-tahapan Pemilu 2024 juga termasuk tata cara pemungutan suara di TPS bagi kelompok disabilitas," tambahnya.

Pada kegiatan sosialisasi, kata Rangga, juga dilakukan simulasi pemungutan suara bagi penyandang disabilitas, termasuk penggunaan surat suara dengan huruf braille bagi warga penyandang disabilitas netra.

Sedangkan pengoptimalan TPS Keliling, jelasnya, akan berupa pengerahan lebih banyak petugas pada jam-jam tertentu untuk menambah jumlah TPS Keliling pada hari pemungutan suara.

"Kita juga akan optimalkan peran TPS Keliling mungkin pada sekitar pukul 12.00 siang. Karena ketika kami tanyakan kenapa tidak datang ke TPS, kebanyakan alasannya karena tidak ada yang mengantar," ungkapnya.

Padahal, kata Rangga, sudah tersedia prosedur resmi berupa formulir pendamping bagi warga disabilitas saat memberikan suara di TPS.

Namun, menurut Rangga, keberadaan mitra bakti tidak banyak membantu saat warga disabilitas berniat memberikan suara pada Pemilu.

"Mitra bakti ini bisa mendaftar sebagai pendamping pada saat para disabilitas ini hendak memberikan suaranya di TPS. Ada fasilitas formulir yang disediakan untuk pendamping," ujarnya.

Lebih jauh, Rangga mengatakan bahwa angka partisipasi kelompok warga disabilitas berada jauh di bawah tingkat partisipasi warga Kota Blita secara umum pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2020 lalu yang berada di angka 78,8 persen.

Rangga mengatakan, pihaknya menargetkan partisipasi kelompok warga disabilitas Kota Blitar pada Pemilu 2024 nanti pada angka sekitar 60 persen.

"Targetnya 60 persen. Itu saja sudah sangat bagus," ujar Rangga sembari menambahkan bahwa target partisipasi warga Kota Blitar secara umum untuk Pemilu 2024 adalah 79,5 persen.

Hingga September 2022, jumlah warga Kota Blitar yang memiliki hak pilih sebanyak 115.255, terdiri dari 58.978 perempuan (51,17 persen) dan 56.277 laki-laki.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/10/15/163324278/partisipasi-pemilih-disabilitas-rendah-kpu-kota-blitar-gencar-sosialisasi

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com