Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singkap Struktur Candi, Arkeolog Kembali Ekskavasi Situs Mbah Blawu Jombang

Kompas.com - 14/10/2022, 17:31 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Tim ekskavasi kembali melakukan penggalian Situs Mbah Blawu di Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Ekskavasi situs tersebut merupakan kegiatan lanjutan atau tahap kedua. Pada akhir September 2022, situs tersebut telah diekskavasi dan berhasil menyingkap struktur kaki candi di sisi selatan dan timur.

Baca juga: Soal Temuan Struktur Kaki Candi di Situs Mbah Blawu Jombang, Begini Penjelasan Arkeolog

Arkeolog Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur Pahadi mengatakan, tim ekskavasi menargetkan bisa menyingkap struktur candi di sisi barat dan timur laut.

Pada ekskavasi awal, jelas dia, ditemukan struktur kaki candi yang memiliki ukuran 9x9 meter. Struktur kaki candi tersebut ditemukan di kedalaman 130 centimeter dari permukaan tanah.

Bangunan kaki candi terstruktur dari bata merah kuno, di mana masing-masing bata penyusun struktur memiliki ketebalan 11 centimeter.

Pahadi menjelaskan, berdasarkan hasil ekskavasi tahap pertama yang berhasil menyingkap keberadaan candi, pihaknya bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, melanjutkan ekskavasi Situs Mbah Blawu.

Ekskavasi tahap kedua dilakukan selama 12 hari. Pelaksanaan ekskavasi tahap kedua dimulai pada 10 Oktober-21 Oktober 2022.

"Target kita adalah menampakkan potensi struktur yang ada di sebelah barat dan di utara. Lalu, ada satu titik, di mana di situ ada temuan batu yang diduga oleh masyarakat sebagai yoni yang berada empat meter dari sisi timur candi," kata Pahadi kepada Kompas.com, Jumat (14/10/2022).

Hingga hari keempat ekskavasi, arkeolog menemukan batu berbentuk persegi. Batu yang awalnya diduga sebagai yoni tersebut, diidentifikasi sebagai umpak.

"Sampai dengan hari keempat, kita sudah melakukan ekskavasi di kawasan titik batu itu. Ternyata itu merupakan batu yang berbentuk kotak. Jadi, itu umpak bukan Yoni yang diduga masyarakat sebelumnya," jelas Pahadi.

Pahadi menambahkan, tim ekskavasi juga berhasil menampakkan struktur kaki candi di sisi barat. Struktur yang ditemukan, mirip dengan pola struktur di sisi selatan dan timur.

"Bentuk pola strukturnya mengarah keluar, yang kita sebut bentuknya seperti huruf T. (Pola) Ini sudah ditemukan di sisi selatan dan timur," ungkap Pahadi.

Baca juga: Situs Mbah Blawu Jombang Diekskavasi, Arkeolog Duga Ada Struktur Candi Era Mpu Sindok

Sejauh ini, Pahadi belum bisa menginterpretasikan bentuk utuh dan fungsi struktur, maupun periode pembangunan situs. Minimnya temuan lepas sejak situs tersebut diekskavasi, membuat tim arkeolog memerlukan waktu untuk memastikan periode pembangunan situs.

"Hasil temuan ekskavasi maupun beberapa tipologi denah atau pondasi candi, memang di (Mbah) Blawu ini memiliki bentuk yang mungkin lain dari yang biasanya. Sehingga kita belum bisa menjustifikasi itu fungsinya untuk apa," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Surabaya
Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Surabaya
Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com