Totok meyakini, selongsong yang ditemukan itu berasal dari gas air mata yang ditembakkan saat tragedi Kanjuruhan.
"Untuk yang menemukan dari teman-teman suporter, jadi tidak mungkin ngawur, ngapain, buat apa arek-arek (membohongi), yang nonton ini bukan suporter bodoh," katanya.
Baca juga: Dinkes Malang: Total Korban Tragedi Kanjuruhan 737, Tewas 132 Orang, Ini Sebaran Rumah Sakitnya
Ia berharap, hasil kajian tersebut bisa memperjalan fakta sesungguhnya terkait penyebab kematian korban.
Totok menilai, pernyataan polisi yang menyebut kematian korban bukan karena gas air mata sebagai bentuk penyangkalan.
"Tidak apa-apa mereka menyangkal seperti itu, tapi kita ingin kebenaran yang sesungguhnya," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.