MALANG, KOMPAS.com - Beberapa selongsong gas air mata yang dipakai dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan ditemukan Aremania.
Salah satu pendamping advokasi Aremania yang merupakan Sekjen Federasi KontraS Andy Irfan mengatakan, salah satu selongsong gas air mata telah diserahkan kepada Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).
Beberapa selongsong gas air mata itu ada yang berwarna merah, hijau, dan kuning.
"Selongsong peluru sudah kita temukan, sebagian ada data dan tidak, ada merah, hijau dan kuning, ada yang diserahkan ke TGIPF," kata Andy di Malang, Rabu (12/10/2022) malam.
Baca juga: Mata Para Penyintas Tragedi Kanjuruhan yang Masih Merah, Kulit Pun Melepuh
Andy meyakini, gas air mata yang ditembakkan polisi menjadi salah satu penyebab tewasnya ratusan orang dalam tragedi Kanjuruhan.
"Beberapa ahli menyampaikan itu mematikan, tapi kajian soal itu belum selesai," katanya.
Perwakilan Tim Gabungan Aremania, Totok (Kacong) Satyo Noegroho mengatakan, pihaknya juga melakukan kajian terhadap selongsong gas air mata yang ditemukan itu.
Kajian itu dilakukan bersama akademisi dari salah satu perguruan tinggi di Malang.
"Beberapa hari yang lalu, untuk hasilnya kita masih belum tahu, menunggu," katanya.
Totok meyakini, selongsong yang ditemukan itu berasal dari gas air mata yang ditembakkan saat tragedi Kanjuruhan.
"Untuk yang menemukan dari teman-teman suporter, jadi tidak mungkin ngawur, ngapain, buat apa arek-arek (membohongi), yang nonton ini bukan suporter bodoh," katanya.
Baca juga: Dinkes Malang: Total Korban Tragedi Kanjuruhan 737, Tewas 132 Orang, Ini Sebaran Rumah Sakitnya
Ia berharap, hasil kajian tersebut bisa memperjalan fakta sesungguhnya terkait penyebab kematian korban.
Totok menilai, pernyataan polisi yang menyebut kematian korban bukan karena gas air mata sebagai bentuk penyangkalan.
"Tidak apa-apa mereka menyangkal seperti itu, tapi kita ingin kebenaran yang sesungguhnya," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.