Salin Artikel

Temukan Selongsong Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan, Aremania Lakukan Kajian

Salah satu pendamping advokasi Aremania yang merupakan Sekjen Federasi KontraS Andy Irfan mengatakan, salah satu selongsong gas air mata telah diserahkan kepada Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).

Beberapa selongsong gas air mata itu ada yang berwarna merah, hijau, dan kuning.

"Selongsong peluru sudah kita temukan, sebagian ada data dan tidak, ada merah, hijau dan kuning, ada yang diserahkan ke TGIPF," kata Andy di Malang, Rabu (12/10/2022) malam.

Andy meyakini, gas air mata yang ditembakkan polisi menjadi salah satu penyebab tewasnya ratusan orang dalam tragedi Kanjuruhan.

"Beberapa ahli menyampaikan itu mematikan, tapi kajian soal itu belum selesai," katanya.

Kajian itu dilakukan bersama akademisi dari salah satu perguruan tinggi di Malang.

"Beberapa hari yang lalu, untuk hasilnya kita masih belum tahu, menunggu," katanya.


Totok meyakini, selongsong yang ditemukan itu berasal dari gas air mata yang ditembakkan saat tragedi Kanjuruhan.

"Untuk yang menemukan dari teman-teman suporter, jadi tidak mungkin ngawur, ngapain, buat apa arek-arek (membohongi), yang nonton ini bukan suporter bodoh," katanya.

Ia berharap, hasil kajian tersebut bisa memperjalan fakta sesungguhnya terkait penyebab kematian korban.

Totok menilai, pernyataan polisi yang menyebut kematian korban bukan karena gas air mata sebagai bentuk penyangkalan.

"Tidak apa-apa mereka menyangkal seperti itu, tapi kita ingin kebenaran yang sesungguhnya," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/10/13/121300378/temukan-selongsong-gas-air-mata-di-stadion-kanjuruhan-aremania-lakukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke