Terkena gas air mata
Naswa lalu menceritakan, saat kejadian itu dirinya berada di tribune 14 bersama teman-temannya, sabtu (1/10/2022).
Dirinya melihat polisi menembakkan gas air mata ke arah tribune penonton. Setelah itu dadanya merasa sesak dan matanya perih terkena asap dari gas air mata.
"Awal-awal terasa pusing, mata perih sampai susah untuk melihat dan sesak napas," katanya.
Naswa mengaku panik dan berusaha keluar dari stadion melalui pintu tribune 13.
Namun saat itu suasananya berdesak-desakan dengan para penonton lainnya. Akhirnya Naswa berhasil keluar usai dibantu seseorang yang menariknya ke pintu tribune 14.
Lalu dia dilarikan oleh teman-temannya ke RSUD Kanjuruhan dan mendapatkan bantuan oksigen karena sesak napas.
Baca juga: Pemkab Malang Gratiskan Pengobatan Mata Korban Tragedi Kanjuruhan
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan, penyebab korban tewas dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan bukan lantaran gas air mata.
Menurutnya, dari penjelasan dokter dan para ahli, korban tewas di Kanjuruhan karena kekurangan oksigen.
“Dari penjelasan para ahli dan dokter spesialis yang menangani para korban, baik korban yang meninggal dunia maupun korban yang luka, dari dokter spesialis penyakit dalam, penyakit paru, penyakit THT, dan juga spesialis penyakit mata, tidak satu pun yang menyebutkan bahwa penyebab kematian adalah gas air mata, tapi penyebab kematian adalah kekurangan oksigen,” katanya, Senin (10/10).
(Penulis : Kontributor Malang dan Batu, Nugraha Perdana | Editor : Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.