Salin Artikel

Naswa, Korban Tragedi Kanjuruhan: Mata Masih Merah, Kaki dan Tangan Sulit Digerakkan

KOMPAS.com - Setelah 10 hari berlalu pasca-kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang, kondisi Kevia Naswa Ainur Rohma (18) masih belum pulih. 

Mata Naswa masih tampak merah usai terkena gas air mata.  Lalu tangan kanannya juga masih sakit ketika digerakkan.

Tak hanya itu, Naswa terpaksa memakai alat bantu untuk berjalan karena kakinya masih terasa sakit usai terkena pagar.

"Sekarang sudah agak enakan, mata juga (untuk melihat sudah normal) tapi merah, tinggal kaki sama tangan ini yang masih bermasalah," katanya saat ditemui di rumahnya di Perum New Puri Kartika Asri Blok M 1 Nomor 28 RT 04 RW 10 Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang, Selasa (12/10/2022).

Harapan orangtua

Melihat kondisi itu, orangtua Naswa akan membawa anaknya ke fisioterapi. Ayah Naswa, Catur Susilo, berharap anaknya akan pulih dan bisa kuliah lagi.

"Hasilnya normal, tapi kata dokter ada seperti saraf kaget. Dibuat untuk menulis masih belum bisa," katanya.

Sebagai informasi, Naswa masih tercatat sebagai mahasiswi di Widyagama, Malang. Sementara tu, Catur juga berharap bantuan pemerintah untuk menangani proses penyembuhan anaknya itu.

"Kemudian harapannya dapat dibantu pemerintah untuk penanganan Naswa. Karena saya ini KTP masih di Wagir, Kabupaten Malang. Di sini masih ngontrak, sudah laporan ke Kelurahan Arjowinangun (Kota Malang) juga," ujar dia.


Terkena gas air mata

Naswa lalu menceritakan, saat kejadian itu dirinya berada di tribune 14 bersama teman-temannya, sabtu (1/10/2022).

Dirinya melihat polisi menembakkan gas air mata ke arah tribune penonton. Setelah itu dadanya merasa sesak dan matanya perih terkena asap dari gas air mata.

"Awal-awal terasa pusing, mata perih sampai susah untuk melihat dan sesak napas," katanya.

Naswa mengaku panik dan berusaha keluar dari stadion melalui pintu tribune 13.

Namun saat itu suasananya berdesak-desakan dengan para penonton lainnya. Akhirnya Naswa berhasil keluar usai dibantu seseorang yang menariknya ke pintu tribune 14.

Lalu dia dilarikan oleh teman-temannya ke RSUD Kanjuruhan dan mendapatkan bantuan oksigen karena sesak napas.

Penyebab korban tewas di Kanjuruhan versi polisi

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan, penyebab korban tewas dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan bukan lantaran gas air mata.

Menurutnya, dari penjelasan dokter dan para ahli, korban tewas di Kanjuruhan karena kekurangan oksigen.

“Dari penjelasan para ahli dan dokter spesialis yang menangani para korban, baik korban yang meninggal dunia maupun korban yang luka, dari dokter spesialis penyakit dalam, penyakit paru, penyakit THT, dan juga spesialis penyakit mata, tidak satu pun yang menyebutkan bahwa penyebab kematian adalah gas air mata, tapi penyebab kematian adalah kekurangan oksigen,” katanya, Senin (10/10).

(Penulis : Kontributor Malang dan Batu, Nugraha Perdana | Editor : Pythag Kurniati)

https://surabaya.kompas.com/read/2022/10/12/074354878/naswa-korban-tragedi-kanjuruhan-mata-masih-merah-kaki-dan-tangan-sulit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke