Eri memastikan 55 titik saluran dan sodetan yang digarap Pemkot Surabaya selesai pada November 2022.
Saat ini, prosesnya telah mencapai 90 persen, karena sebagian besar saluran dan sodetan itu sudah bisa digunakan, hanya tinggal dirapikan dan pemasangan penutup.
Tak lupa, Eri Cahyadi meminta maaf karena pengerjaan 55 titik saluran air itu membuat sejumlah jalan ditutup.
"Jadi, saya minta maaf kalau sempat terganggu karena jalannya ditutup sementara, karena saluran dan sodetan itu harus selesai sebelum musim hujan," kata dia.
Eri juga menjelaskan, alasan saluran dan sodetan itu baru dikerjakan pada 2022. Eri dilantik menjadi Wali Kota Surabaya pada Februari 2021. Saat dilantik, anggaran Pemkot Surabaya telah diketok pada November 2020.
“Kenopo Pak Eri kok di 2021 mek nyedat nyedot (kenapa Pak Eri di tahun 2021 kok hanya melakukan penyedotan air genangan?) itu karena kami nggak punya anggaran sama sekali, makannya hanya bisa diupayakan pakai mobil PMK. Nah, sekarang di tahun 2022 itu tak geber kabeh (digeber semua) kita buatkan," ucap dia.
Baca juga: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem di Surabaya, Ini Langkah BPBD
Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Lilik Arijanto mengatakan, dari 55 saluran dan sodetan yang dikerjakan sudah ada yang berfungsi maksimal.
Salah satunya, saluran dan sodetan yang ada di pusat Kota Surabaya, di Jalan Embong Kenongo ke arah Kali Mas.
"Yang ke arah timur Jalan Embong Kenongo itu sudah, baratnya belum. Sedangkan untuk yang di dekat Gedung Grahadi masih belum, karena belum konek," kata Lilik.
Lilik menyampaikan, saluran yang dibuat pada tahun ini dipastikan dapat berfungsi meski pengerjaan belum 100 persen rampung.
Sesuai dengan arahan Wali Kota Eri Cahyadi, lanjutnya, saluran yang dibuat diusahakan bisa tersambung terlebih dahulu.
"Makanya ini kita percepat untuk sodetannya. Untuk yang di Jalan Ahmad Yani itu, dua titik sudah bisa dialiri dan alirannya tidak terganggu. Tinggal kita mengerjakan saluran yang ada di bawah rel kereta api, sebrangnya Graha Pangeran, saat ini sedang perizinan dengan instansi terkait," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.