Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengerjaan 55 Titik Saluran Air Rampung November, Wali Kota Surabaya Minta Maaf kepada Warga

Kompas.com - 11/10/2022, 21:58 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan pengecekan pengerjaan saluran dan crossing atau sodetan baru di Jalan Panglima Sudirman, Selasa (11/10/2022).

Saat pengecekan saluran, Eri Cahyadi didampingi Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya Lilik Arijanto serta Camat Genteng Muhammad Aries Hilmi serta jajarannya.

Eri ingin memastikan saluran dan sodetan baru itu berfungsi sebagaimana mestinya.

"Alhamdulillah jalan sudah selesai, saya minta hari ini bisa dibuka untuk mengurangi macet. Percepatan penyambungan saluran itu saya minta bisa terkoneksi dulu, meskipun toping-nya (penutup saluran) masih perlu waktu. Tapi yang penting itu bisa tersambung dulu," kata Eri di Surabaya, Selasa (11/10/2022).

Eri Cahyadi memastikan, pengerjaan saluran dan sodetan di Jalan Panglima Sudirman akan selesai pada akhir Oktober 2022.

Selain itu, ia juga meminta Kepala DSDABM Kota Surabaya untuk mempercepat penigerjaan saluran dan sodetan di Jalan Gubernur Suryo dekat Gedung Negara Grahadi.

Bukan hanya itu, Eri Cahyadi juga ingin pengerjaan saluran di sekitar Gedung Pers Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan di depan RS Siloam, Jalan Karimun Jawa, dipercepat.

"Karena kan dulu semuanya itu masuk ke arah Jalan Srikana, mulai sekarang aliran air yang ada di Jalan Biliton saya tarik untuk masuk ke arah RS Siloam, ini rumah pompanya juga sudah mau selesai. Kalau semua sudah terkoneksi, itu sudah tidak ada lagi banjir," ujar Eri.

Baca juga: Dalam 3 Bulan, Situs Pelayanan Publik Pemkot Surabaya Diserang Sebanyak 957.254 Kali

Eri menjelaskan, genangan di sekitar Jalan Biliton itu bisa terjadi karena saluran air di kawasan tersebut kecil.

Sehingga, tidak maksimal menampung air ketika terjadi hujan deras.

"Karena itu masih saluran lama, yang ukurannya cuma 60 cm. Makanya ini saya dengan teman-teman DSDABM masih memikirkan itu, kalau bongkar itu (saluran) otomatis kan bongkar pedestriannya juga," terang Eri.

Idealnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memakai box culvert ukuran 1,5 - 2 meter. Ketika ukuran box culvert pada saluran itu tak sama, akan terjadi penumpukan debit air sehingga terjadi genangan.

"Kalau ada warga yang protes kenapa kok masih banjir, salah satunya ya karena itu (box culvert) menyempit, karena kurang lebar," jelas dia.

 

Minta maaf karena aktivitas warga terganggu

Eri memastikan 55 titik saluran dan sodetan yang digarap Pemkot Surabaya selesai pada November 2022.

Saat ini, prosesnya telah mencapai 90 persen, karena sebagian besar saluran dan sodetan itu sudah bisa digunakan, hanya tinggal dirapikan dan pemasangan penutup.

Tak lupa, Eri Cahyadi meminta maaf karena pengerjaan 55 titik saluran air itu membuat sejumlah jalan ditutup.

"Jadi, saya minta maaf kalau sempat terganggu karena jalannya ditutup sementara, karena saluran dan sodetan itu harus selesai sebelum musim hujan," kata dia.

Eri juga menjelaskan, alasan saluran dan sodetan itu baru dikerjakan pada 2022. Eri dilantik menjadi Wali Kota Surabaya pada Februari 2021. Saat dilantik, anggaran Pemkot Surabaya telah diketok pada November 2020.

Kenopo Pak Eri kok di 2021 mek nyedat nyedot (kenapa Pak Eri di tahun 2021 kok hanya melakukan penyedotan air genangan?) itu karena kami nggak punya anggaran sama sekali, makannya hanya bisa diupayakan pakai mobil PMK. Nah, sekarang di tahun 2022 itu tak geber kabeh (digeber semua) kita buatkan," ucap dia.

Baca juga: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem di Surabaya, Ini Langkah BPBD

Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Lilik Arijanto mengatakan, dari 55 saluran dan sodetan yang dikerjakan sudah ada yang berfungsi maksimal.

Salah satunya, saluran dan sodetan yang ada di pusat Kota Surabaya, di Jalan Embong Kenongo ke arah Kali Mas.

"Yang ke arah timur Jalan Embong Kenongo itu sudah, baratnya belum. Sedangkan untuk yang di dekat Gedung Grahadi masih belum, karena belum konek," kata Lilik.

Lilik menyampaikan, saluran yang dibuat pada tahun ini dipastikan dapat berfungsi meski pengerjaan belum 100 persen rampung.

Sesuai dengan arahan Wali Kota Eri Cahyadi, lanjutnya, saluran yang dibuat diusahakan bisa tersambung terlebih dahulu.

"Makanya ini kita percepat untuk sodetannya. Untuk yang di Jalan Ahmad Yani itu, dua titik sudah bisa dialiri dan alirannya tidak terganggu. Tinggal kita mengerjakan saluran yang ada di bawah rel kereta api, sebrangnya Graha Pangeran, saat ini sedang perizinan dengan instansi terkait," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com