Ditanya soal pengaruh gas air mata terhadap tubuh almarhum, dia mengatakan bahwa ada trauma di organ tubuh.
"Kalau pada kasus ini kemungkinan karena trauma di tempat lain sehingga mengakibatkan cedera di paru-paru," katanya.
Menurutnya, ditemukan pula adanya pendarahan dalam organ dalam di tubuh almarhumah.
"Dari awal memang agak kritis, cuma dalam perjalanannya dikabarkan ada perburukan karena memang masuk sudah dalam multitrauma, ternyata ada pendarahan di organ dalam sehingga pascaoperasi didapatkan kondisi yang lebih berat lagi," katanya.
Baca juga: Soal Gas Air Mata, Ini Kisah Para Penyintas Tragedi Kanjuruhan: Ini Beda, Benar-benar Menyakitkan...
Bekas trauma tubuh yang dialami almarhumah seperti di area wajah, kemudian patah tulang di bagian tangan.
Dia mengungkapkan sebelum meninggal, Helen menggunakan alat bantu pernapasan karena kondisinya kritis.
Perlu diketahui, total korban meninggal dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan yang sebelumnya 131 jiwa, saat ini menjadi 132 jiwa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.