Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Pungli Rp 2,5 Juta Pengantaran Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan, Supir Ambulans: Lebih Murah daripada Rumah Sakit

Kompas.com - 08/10/2022, 21:04 WIB
Nugraha Perdana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Supir Ambulans, Muhammad Arif (40) yang diduga melakukan pungutan liar (pungli) pengantaran jenazah korban tragedi di Stadion Kanjuruhan angkat bicara.

Sebelumnya, dia diduga telah melakukan pungli kepada keluarga korban Faiqotul Hikmah saat mengantarkan jenazah dari RS Wava Husada, Kabupaten Malang menuju Jember.

Arif mengatakan sebelum mengantar jenazah, dirinya ditelepon oleh teman korban pada Minggu (2/10/2022), pukul 02.00 WIB. Teman korban meminta untuk mengantarkan jenazah Faiqotul Hikmah dari Malang ke Jember.

Baca juga: Rekaman Suara Penjual Dawet Saat Tragedi Kanjuruhan Viral Dicari Aremania

Kemudian, teman korban menanyakan biaya pengantaran jenazah dan dijawabnya dengan perkiraan sekitar Rp 2.500.000.

"Oh iya, biayanya berapa? (tanya teman korban kepada Arif), perkiraan Rp 2.500.000 Mas ke sana," kata Arif melalui sambungan telepon pada Sabtu (8/10/2022).

Dia juga sudah menanyakan apakah nominal yang ditawarkan merasa keberatan atau tidak. Kemudian dia mendapat jawaban dari teman korban yang sudah berkomunikasi dengan pihak keluarga tidak adanya rasa keberatan.

"Keberatan enggak? (tanya Arif) coba saya tanyakan ke keluarga, iya mas enggak apa-apa berangkat aja (jawaban teman korban)," katanya.

Selanjutnya, pada pukul 02.00 WIB, dia mengantarkan jenazah hingga tiba di Jember sekitar pukul 07.00 WIB. Kemudian keluarga korban menanyakan perihal biaya dan dijawab sesuai kesepakatan awal.

Arif juga kembali menanyakan apakah nominal yang ditawarkan adanya rasa keberatan kepada keluarga korban.

Baca juga: Risma Serahkan Bantuan bagi Korban Tragedi Kanjuruhan asal Blitar, Data Kembali Bermasalah

"Ya sesuai awal Rp 2.500.000 (kata Arif), oh iya ini saya bayar (kata pihak keluarga korban). Pak ini enggak keberatan? (kata Arif), enggak Mas kita sudah terima kasih sampai sini (kata keluarga korban)," katanya.

Dia pun tidak memberikan kuitansi dengan alasan karena tidak ada permintaan dari pihak keluarga.

Kemudian, empat hari setelah pengantaran jenazah atau pada Kamis (5/10/2022), dirinya mendapat kabar bahwa adanya rasa keberatan dari pihak keluarga.

Setelahnya dia berinisiatif untuk mengembalikan uang yang sudah diterimanya sebesar Rp 1.900.000. "Yang Rp 600.000 untuk operasional," katanya.

Menurutnya, nominal Rp 2.500.000 untuk pengantaran jenazah dari Malang ke Jember lebih murah daripada menggunakan ambulans dari rumah sakit.

Arif juga menyampaikan bahwa penawaran biaya pengantaran menggunakan ambulans sudah biasa dilakukannya.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: Kisah Aremania Minta Hentikan Tembakan Gas Air Mata, tetapi Diserang Polisi

"Cari ambulans ke sana susah, dari rumah sakit mahal, makanya ketemu saya lebih murah dari rumah sakit," katanya.

Perlu diketahui, Faiqotul Hikmah merupakan suporter Arema yang meninggal dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC VS Persebaya pada Sabtu (1/10/2022).

Sebelumnya, Kakak korban Nur Laila mengaku diminta membayar biaya pengantaran jenazah dari Malang ke Jember.

Keluarga tak punya pilihan, selain membayar agar jenazah Faiqotul Hikmah dapat dibawa ke rumah duka dan dimakamkan dengan layak.

Dugaan pungutan liar terungkap, saat petugas Dinas Sosial Kabupaten Jember berkunjung ke rumah korban, pada Rabu (5/10/2022) siang. Pihak Dinas Sosial Pemkab Jember menyayangkan aksi pungutan liar tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

Surabaya
5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

Surabaya
Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Surabaya
Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Surabaya
2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

Surabaya
Pengangkut Sampah di Kota Malang Jadi Korban Tabrak Lari

Pengangkut Sampah di Kota Malang Jadi Korban Tabrak Lari

Surabaya
299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com