Salin Artikel

Dugaan Pungli Rp 2,5 Juta Pengantaran Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan, Supir Ambulans: Lebih Murah daripada Rumah Sakit

Sebelumnya, dia diduga telah melakukan pungli kepada keluarga korban Faiqotul Hikmah saat mengantarkan jenazah dari RS Wava Husada, Kabupaten Malang menuju Jember.

Arif mengatakan sebelum mengantar jenazah, dirinya ditelepon oleh teman korban pada Minggu (2/10/2022), pukul 02.00 WIB. Teman korban meminta untuk mengantarkan jenazah Faiqotul Hikmah dari Malang ke Jember.

Kemudian, teman korban menanyakan biaya pengantaran jenazah dan dijawabnya dengan perkiraan sekitar Rp 2.500.000.

"Oh iya, biayanya berapa? (tanya teman korban kepada Arif), perkiraan Rp 2.500.000 Mas ke sana," kata Arif melalui sambungan telepon pada Sabtu (8/10/2022).

"Keberatan enggak? (tanya Arif) coba saya tanyakan ke keluarga, iya mas enggak apa-apa berangkat aja (jawaban teman korban)," katanya.

Selanjutnya, pada pukul 02.00 WIB, dia mengantarkan jenazah hingga tiba di Jember sekitar pukul 07.00 WIB. Kemudian keluarga korban menanyakan perihal biaya dan dijawab sesuai kesepakatan awal.

Arif juga kembali menanyakan apakah nominal yang ditawarkan adanya rasa keberatan kepada keluarga korban.

"Ya sesuai awal Rp 2.500.000 (kata Arif), oh iya ini saya bayar (kata pihak keluarga korban). Pak ini enggak keberatan? (kata Arif), enggak Mas kita sudah terima kasih sampai sini (kata keluarga korban)," katanya.

Dia pun tidak memberikan kuitansi dengan alasan karena tidak ada permintaan dari pihak keluarga.

Kemudian, empat hari setelah pengantaran jenazah atau pada Kamis (5/10/2022), dirinya mendapat kabar bahwa adanya rasa keberatan dari pihak keluarga.

Setelahnya dia berinisiatif untuk mengembalikan uang yang sudah diterimanya sebesar Rp 1.900.000. "Yang Rp 600.000 untuk operasional," katanya.

Menurutnya, nominal Rp 2.500.000 untuk pengantaran jenazah dari Malang ke Jember lebih murah daripada menggunakan ambulans dari rumah sakit.

Arif juga menyampaikan bahwa penawaran biaya pengantaran menggunakan ambulans sudah biasa dilakukannya.

"Cari ambulans ke sana susah, dari rumah sakit mahal, makanya ketemu saya lebih murah dari rumah sakit," katanya.

Perlu diketahui, Faiqotul Hikmah merupakan suporter Arema yang meninggal dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC VS Persebaya pada Sabtu (1/10/2022).

Sebelumnya, Kakak korban Nur Laila mengaku diminta membayar biaya pengantaran jenazah dari Malang ke Jember.

Keluarga tak punya pilihan, selain membayar agar jenazah Faiqotul Hikmah dapat dibawa ke rumah duka dan dimakamkan dengan layak.

Dugaan pungutan liar terungkap, saat petugas Dinas Sosial Kabupaten Jember berkunjung ke rumah korban, pada Rabu (5/10/2022) siang. Pihak Dinas Sosial Pemkab Jember menyayangkan aksi pungutan liar tersebut.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/10/08/210443578/dugaan-pungli-rp-25-juta-pengantaran-jenazah-korban-tragedi-kanjuruhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke