Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbekal Pilah Sampah, Warga di 26 Desa di Madiun Bisa Menabung Emas Tiap Tahunnya

Kompas.com - 06/10/2022, 13:57 WIB
Muhlis Al Alawi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com- Berbekal tekun memilah dan menyetor sampah di bank sampah, ratusan warga yang tersebar di 26 di Kabupaten Madiun, Jawa Timur kini menuai cuan.

Sebanyak 276 warga mendapatkan tabungan emas setiap tahunnya lantaran mampu memilih sampah dan menyetorkannya ke bank sampah.

Baca juga: Pemkot Madiun Batasi Jumlah Penonton Konser Dewa 19 di Stadion Willis

Bupati Madiun, Ahmad Dawami mengatakan, ratusan warga berhasil menabung emas setelah mengikuti inovasi program merubah sampah menjadi emas (merambah emas) besutan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun.

“Inovasi ini dibuat untuk mengangkat sampah menjadi emas, melalui bank sampah. Inovasi ini bekerja sama dengan beberapa OPD dan juga TP PKK sebagai pengendali serta PT Penggadaian area Madiun,” Ahmad Dawami, Kamis (6/10/2022).

Pria yang akrab disapa Kaji Mbing ini menuturkan, inovasi itu sebagai bentuk jawaban mengatasi persoalan sampah.

Untuk itu perlu adanya kemandirian agar sampah bisa dipilah dengan baik dan benar sehingga dapat menjadikan manfaat luar biasa bagi masyarakat.

Baca juga: Pengendara Sepeda di Madiun Tewas Tertabrak Kereta Api Singasari, Begini Kronologinya

Untuk itu Pemkab Madiun, kata Kaji Mbing, melalui Dinas Lingkungan Hidup memfasilitasi pendirian sebuah bank sampah agar masyarakat lebih tertarik memilah sampah.

Lalu hasil penjualan sampah itu dapat ditukar berupa tabungan emas.

"Sampah bila dipilah dengan benar memiliki manfaat luar biasa. Maka Pemkab Madiun melalui DLH bekerja sama dengan PT. Pegadaian Area Madiun dan pengelola sampah membentuk bank sampah di setiap desa yang di kawal TP PKK Kabupaten Madiun. Hasilnya sampah yang disetor dapat berupa tabungan dan juga emas,” ungkap Kaji Mbing.

Kaji Mbing menceritakan setahun yang lalu program merambah emas hanya berlangsung di satu desa dengan jumlah nasabah 26 orang.

Namun kini, jumlah desa yang mengikuti inovasi itu menjadi 26 desa dengan jumlah nasabah bank sampah sebanyak 276 orang.

Dari memilah sampah dan menyetor ke bank sampah warga minimal mendapatkan 3,5 gram emas dalam bentuk tabungan.

Baca juga: Putusan Banding Kasus Korupsi Tanah Kas Desa di Madiun Lebih Rendah, Kejari Ajukan Kasasi

Bagi Kaji Mbing, inovasi merambah emas sekaligus dapat menyelesaikan permasalahan sampah di Kabupaten Madiun. Pasalnya semua warga memiliki tanggung jawab soal sampah, baik itu sampah rumah tangga maupun pribadi.

“Untuk itu marilah kelola sampah dengan kemandirian, kerjakan dengan baik. Dan ini yang sudah baik bisa berubah menjadi emas", demikian Kaji Mbing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com