Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Madiun Batasi Jumlah Penonton Konser Dewa 19 di Stadion Willis

Kompas.com - 06/10/2022, 13:22 WIB
Muhlis Al Alawi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Keberadaan petugas di tribune dan blok untuk mengawasi situasi dan kondisi penonton saat konser berlangsung.

“Jadi setiap blok dan tribune ada pengawasnya. Jadi ketika ada instruksi mereka tahu untuk langkah yang harus dilakukan,” jelas Maidi.

Bahkan Pemkot Madiun sudah menyiapkan mobil damkar dan mesin genset dengan kapasitas besar bila tiba-tiba lampu padam.

Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi Pembangunan 5 RTH di Madiun, Eks Plt Kadis LH Diperiksa

Maidi mengatakan keputusan pembatasan penonton di Stadion Willis sudah disampaikan ke promotor kemarin.

Sebenarnya, promotor mengajukan 20.000 penonton sesuai kapasitas Stadion Wilis.

“Kemarin dari promotor mengajukan maunya 20.000 penonton. Tetapi kalau 20.000 terus terjadi crowded? Untuk itu kami sampaikan karena kami ingin menampilkan hiburan dengan penonton datang senang dan pulang harus senang,” tutur Maidi.

Baca juga: Dugaan Korupsi Pupuk Bersubsidi di Madiun, Tim Auditor Hitung Kerugian Negara

Maidi mengakui pembatasan jumlah penonton konser tentu akan berdampak pada pendapatan yang masuk ke Pemkot Madiun.

Namun mantan Sekda Kota Madiun memilih melakukan pembatasan untuk menghindari risiko seperti dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang yang menelan ratusan korban jiwa.

Dengan jumlah penonton maksimal 10.000 orang maka pendapatan yang diperoleh Pemkot Madiun hanya Rp 200 juta hingga Rp 300 juta. Sementara bila kapasitas Stadion Wilis dioptimalkan maka pendapatan yang masuk ke Pemkot Madiun bisa mencapai Rp 500 juta.

“Potensi pendapatan kalau dibatasi pemkot itu bisa mencapai 200 juta rupiah. Namun kalau kapasitas dilos bisa Rp 500 juta. Tetapi saya tidak ingin itu karena saya tidak ingin berisiko (seperti kasus Kanjuruhan Malang),” demikian Maidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com