"Kami membawa pesan kepada Bupati Banyuwangi agar kelangkaan pupuk bersubsidi segera diatasi," kata Anton saat berorasi di depan kantor Bupati Ipuk.
Selain mendapat banyak laporan, orang nomor satu di desa itu juga seringkali menjadi target sasaran protes dari petani.
"Iya, kita seringkali diprotes petani. Jika dibiarkan kasihan petani kita, kasihan masyarakat kita," ujar Anton.
Tak hanya itu, kedatangan ratusan kepala desa di Kantor Bupati di Jalan Ahmad Yani Banyuwangi itu untuk mempertanyakan pengadaan motor dinas yang pernah dijanjikan.
Sebagai bentuk protes, kades dari 25 penjuru kecamatan itu membawa serta motor inventaris desa yang kebanyakan sudah mati surat-suratnya.
Mereka berkeliling mengitari jalanan Kota Banyuwangi menggunakan kendaraan dinas. Ada yang menaiki motor Suzuki Thunder hingga roda tiga jenis Tossa.
Disebutkan Anton, kendaraan tersebut selama ini mangkrak. Banyak kendaraan yang rusak dan baru diperbaiki untuk kepentingan touring tersebut.
"Karena kami kangen aja, itu syukur-syukur. Sepeda itu sebetulnya kan mangkrak sudah mas, tapi karena ada kegiatan touring ini, teman-teman memperbaiki, saking senengnya makai sepeda dinas," tutup Anton.
Baca juga: Takmir Masjid di Banyuwangi Dilaporkan ke Polisi, Diduga Selewengkan Dana Hibah Rp 18 Miliar
Sayangnya, bupati tidak menemui ratusan kepala desa se-Banyuwangi tersebut, mereka hanya ditemui oleh asisten dan beberapa jajaran pegawai Pemda lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.