NGANJUK, KOMPAS.com – Tragedi Kanjuruhan menyisakan luka yang mendalam bagi dunia sepak bola Tanah Air.
Untuk mengenang ratusan korban yang meninggal atas tragedi tersebut, ribuan suporter sepak bola dari Element Suporter Nganjuk Raya menggelar aksi menyalakan lilin berduka di halaman Mapolres Nganjuk, Selasa (4/10/2022) malam.
Tak hanya menyalakan lilin berduka, ribuan suporter sepak bola yang mengenakan baju serba hitam itu sekaligus menggelar doa bersama.
Perwakilan Aremania Korwil Nganjuk Wisnu mengatakan, tragedi Kanjuruhan yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Persebaya pada pertandingan lanjutan Liga 1 beberapa waktu lalu menyisakan luka mendalam.
“Kami turut berbelasungkawa buat saudara-saudara kita yang telah menjadi korban pada kejadian kemarin. Doa terbaik untuk Aremania yang gugur,” kata Wisnu di halaman Mapolres Nganjuk, Selasa.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: Gas Air Mata, Pintu yang Terkunci dan Penonton Melebihi Kapasitas
Kesedihan atas tragedi Kanjuruhan juga diraskaan Eka Fikrul Rianto (18), fans klub bola Persebaya Surabaya yang turut serta dalam kegiatan doa bersama tersebut.
Upik, sapaan akrab Eka Fikrul Rianto, berharap tragedi Kanjuruhan tidak terulang. Ia ingin kalangan suporter maupun stakeholder terkait berbenah mengubah kondisi sepak bola Tanah Air.
“Semoga kejadian ini tidak terulang lagi, dan aparat tidak semena-mena lagi dengan warga sipil,” harap Upik.
Upik juga berharap tragedi Kanjuruhan bisa diusut tuntas.
Suporter lainnya, Daniel melanjutkan, tragedi Kanjuruhan menjadi momentum kalangan suporter sepak bola tanah air untuk bersatu. Semua berbaur menjadi satu dalam satu kegiatan dengan melupakan rivalitas masing-masing.
“Tragedi ini ada hikmahnya. Kita (kalangan suporter) bisa gabung, bisa duduk bareng di sini (kegiatan doa bersama),” ujar pria yang mengaku sebagai suporter fanatik Persebaya Surabaya, Bonek, itu.
Sementara Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Nganjuk, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Boy Jeckson Situmorang menuturkan, kegiatan ini ditujukan mendoakan para korban tragedi Kanjuruhan.
Baca juga: Terbaru soal Tragedi Kanjuruhan, Ini Hasil Rapat Perdana Tim Pencari Fakta
Boy Jeckson berharap, permasalahan ini bisa cepat selesai. Ia juga berharap insiden ini bisa menjadi pembelajaran bersama, sepak bola bukan hanya berbicara satu atau dua pihak semata.
“Pembelajaran semua, permainan sepak bola tidak hanya satu dua pihak tapi secara keseluruhan bekerja sama, itu membuat olahraga khususnya sepak bola menjadi olahraga yang terlihat aman, ekslusif, enak ditonton, dan menjadi sarana untuk bersilaturahmi,” pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.