MALANG, KOMPAS.com - Dari 131 korban jiwa tragedi Kanjuruhan yang dirilis oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, satu di antaranya adalah balita yang masih berusia 3 tahun.
Ia adalah M. Virdi Prayoga (3) warga Blimbing, Kota Malang.
Berdasarkan informasi Dinkes, balita tersebut sempat dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Baca juga: Panpel Arema FC Dihukum Seumur Hidup Tak Boleh Terlibat dalam Sepak Bola
Direktur Utama RSUD Kanjuruhan, Bobby Prabowo membenarkan balita itu sempat dievakuasi ke RSUD Kanjuruhan.
Dia memastikan balita itu diantar ke rumah sakit oleh pihak kepolisian dalam kondisi telah meninggal.
"Semua korban meninggal datang ke sana, memang sudah meninggal. Tidak ada yang meninggal di rumah sakit," ungkap Bobby melalui sambungan telepon, Selasa (4/10/2022).
Baca juga: Kisah Mereka yang Pulang dari Stadion Kanjuruhan Malang...
"Kecuali yang datang masih hidup atau masih kritis, dirawat di sini akhirnya berangsur membaik," imbuhnya.
Sementara penyebab tewasnya balita itu, menurut Bobby sama seperti korban-korban lain, yakni diduga akibat hipoksia disebabkan tembakan gas air mata.
"Sama seperti korban lain, yaitu diduga hipoksia," ujarnya.
Hipoksia adalah rendahnya kadar oksigen dalam sel-sel tubuh. Gejala ini ditandai sesak napas pada seseorang.
"Beruntungnya untuk korban yang masih hidup yang dievakuasi ke sini, dapat segera tertangani, sehingga kondisinya berangsur membaik," katanya.
Namun, korban balita itu tidak lama transit di RSUD Kanjuruhan, karena segera teridentifikasi oleh keluarga, dan langsung dibawa pulang.
"Orangtuanya yang membawa pulang," tegasnya.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan dalam Pandangan Mata Para Saksi dari Tribune Penonton...
Bobby menyebutkan, saat ini di RSUD Kanjuruhan masih tersisa beberapa korban yang menjalani perawatan medis.
RSUD Kanjuruhan sempat menerima 21 orang korban, baik yang tewas maupun korban luka-luka.
"Saat ini tersisa beberapa yang masih dirawat di sana. Tapi jumlah pastinya saya belum update lagi," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.