Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Kelam di Stadion Kanjuruhan, Ruang Ganti Pemain Jadi Tempat Evakuasi Korban

Kompas.com - 04/10/2022, 10:20 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Pemain Arema FC menjadi saksi malam kelam di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022), yang menewaskan 125 orang.

Kiper Arema FC, Teguh Amiruddin, menceritakan, ruang ganti pemain sempat dijadikan tempat evakuasi korban tragedi Kanjuruhan.

Kurang lebih terdapat 10 korban yang dievakuasi ke ruang ganti pemain. Namun, dari 10 orang tersebut, empat di antaranya meninggal dunia di tempat itu.

Teguh mengatakan, saat kericuhan usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya, banyak tubuh suporter Arema FC tergeletak dan berjejer. Tenaga kesehatan tampak kewalahan menangani korban yang jumlahnya tak sedikit.

Baca juga: Cerita Penjaga Gawang Arema FC, Gotong Tubuh Korban Tragedi Kanjuruhan: Nadinya Tak Lagi Berdetak, Kakinya Menjadi Dingin

Untuk itu, para pemain Arema FC, termasuk Teguh, memutuskan membuka ruang ganti pemain sebagai tempat evakuasi. Pasalnya, tak ada tempat lainnya untuk menampung korban.

"Akhirnya pemain sepakat membuka pintu pemain. Apalagi saat melihat keluar ruangan, sudah terlihat banyak korban berjejer," ujarnya, Senin (3/10/2022).

Tak lama setelah membuka ruang ganti, Teguh melihat sejumlah Aremania menggotong tubuh seseorang dari arah tribune.

"Saat itu saya dua pemain keluar ruangan, melihat Aremania menggotong korban dari tribune. Kami bergabung (menggotong) dan saya minta untuk langsung dimasukkan ke ruang ganti," ucapnya.

Baca juga: Tangis Manajer, Pelatih, dan Pemain Arema FC Pecah Saat Tabur Bunga bagi Para Korban Tragedi Kanjuruhan

Kala turut menggotong korban tersebut, Teguh menuturkan bahwa mulut korban masih bergetar. Namun, beberapa saat kemudian, korban mengembuskan napas terakhirnya.

"Tapi saat kami letakkan di lantai, berselang beberapa menit sudah tidak ada lagi getaran mulutnya. Setelah kami cek urat nadi di leher dan tangannya sudah tidak lagi berdetak. Kakinya pun berubah menjadi dingin," ungkapnya.

Selang beberapa waktu, terang Teguh, korban-korban itu dievakuasi personel kepolisian ke rumah sakit.

Baca juga: Presiden Klub Arema FC Siap Bertanggung Jawab Penuh atas Tragedi Kanjuruhan yang Tewaskan 125 Orang

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com