MALANG, KOMPAS.com - Presiden Klub Arema FC, Gilang Widya Pramana menyatakan siap bertanggung jawab penuh atas insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Sebanyak 125 orang tewas usai laga yang berlangsung Sabtu (1/10/2022) malam itu.
Baca juga: Kisah Mereka yang Pulang dari Stadion Kanjuruhan Malang...
Gilang akan memberikan bantuan dan santunan yang bakal dituntaskan selama seminggu ke depan, meski diakuinya hal itu tidak bisa mengembalikan nyawa para korban.
"Kita bertanggung jawab secara moral ke pihak keluarga, korban. Untuk yang meninggal dunia (santunan) senilai Rp 10 juta, luka berat Rp 5 juta, luka ringan Rp 2 juta," katanya di Kantor Arema FC, Senin (3/10/2022).
Baca juga: Usut Tragedi Kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Tim Investigasi Bergerak, Sejumlah Saksi Diperiksa
Gilang pun menyampaikan permohonan maaf kepada korban dan keluarganya.
Kejadian yang menewaskan ratusan nyawa dan menjadi tragedi terbesar dalam sejarah sepak bola Indonesia tersebut, membuat banyak orang terpukul.
"Kita sangat syok, sedih, tidak bisa berkata-kata kenapa bisa banyak korban, kita menyesali adanya kejadian ini, kita berkabung, dalam suasana sedih, duka," kata Gilang.
Baca juga: Tugas Terakhir Briptu Yoyok di Stadion Kanjuruhan Malang...
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.