Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Kelam di Stadion Kanjuruhan, Ruang Ganti Pemain Jadi Tempat Evakuasi Korban

Kompas.com - 04/10/2022, 10:20 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

 

Air mata pelatih Arema FC

Pelatih Arema FC Javier Roca tak kuasa membendung air mata saat membagikan kisah tragedi Kanjuruhan.

Malam itu, usai mendatangi konferensi pers mengenai pertandingan Arema FC versus Persebaya Surabaya, Roca mendapati suasana yang memilukan.

Ia melihat sejumlah pemainnya menggotong tubuh korban ke ruang ganti.

"Yang paling mengerikan adalah ketika korban masuk untuk dirawat oleh tim dokter [di ruang ganti]," tuturnya, dikutip dari Surya Malang.

"Sekitar dua puluh orang masuk dan empat meninggal. Ada suporter yang meninggal di pelukan pemain," imbuhnya.

Sebagai pelatih Arema FC, dia merasa sangat terpukul dengan insiden itu.

"Saya hancur secara mental. Saya merasakan beban yang sangat berat, bahkan tanggung jawab. Hasil memerintahkan dan menentukan apa yang terjadi di akhir. Jika kami imbang, ini tidak akan terjadi," bebernya.

Baca juga: Tendangan Kungfu Oknum TNI ke Suporter di Stadion Kanjuruhan Jadi Sorotan, Panglima Janji Usut Tuntas

Presiden Arema FC siap bertanggung jawab penuh

Presiden Klub Arema FC, Gilang Widya Pramana di Kantor Arema FC pada Senin (3/10/2022).KOMPAS.com/ Nugraha Perdana Presiden Klub Arema FC, Gilang Widya Pramana di Kantor Arema FC pada Senin (3/10/2022).

Presiden Klub Arema FC Gilang Widya Pramana mengungkapkan, pemain dan pelatih merasa terpukul atas terjadinya tragedi tersebut.

"Kondisi pemain dan pelatih, mereka syok sedih, ruang ganti pemain digunakan ruang evakuasi jenazah, banyak pemain kita membantu korban," terangnya di kantor Arema FC, Senin.

"Kita sangat syok, sedih, tidak bisa berkata-kata kenapa bisa banyak korban, kita menyesali adanya kejadian ini, kita berkabung, dalam suasana sedih, duka," jelasnya.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada korban dan keluarganya atas terjadinya insiden itu.

"Saya benar-benar minta maaf kepada semua korban, keluarga, masyarakat Indonesia, semua tim Liga 1, PSSI, kepolisian, bahkan presiden atas kejadian menimpa Arema," paparnya.

Gilang pun menyatakan siap bertanggung jawab penuh atas terjadinya tragedi Kanjuruhan.

Baca juga: FIFA Larang Penggunaan Gas Air Mata di Stadion, tapi Mengapa Polisi Menembakkannya di Kanjuruhan?

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kabupaten Malang, Imron Hakiki; Kontributor Malang dan Batu, Nugraha Perdana | Editor: Pythag Kurniati)

Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Tangis Javier Roca Pecah Ceritakan Aremania Meninggal di Pelukan Pemain, Sang Pelatih Siap Dipecat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Mobil Pikap Terbalik di Lamongan Usai Tabrak Median Jalan, Motor dan Warung

Mobil Pikap Terbalik di Lamongan Usai Tabrak Median Jalan, Motor dan Warung

Surabaya
Pilkada Banyuwangi, Partai Golkar Nyatakan Dukungan kepada Ipuk Fiestiandani Azwar Anas

Pilkada Banyuwangi, Partai Golkar Nyatakan Dukungan kepada Ipuk Fiestiandani Azwar Anas

Surabaya
Dapat Total Remisi 14 Bulan, Eks Bupati Malang Rendra Kresna Bebas Bersyarat

Dapat Total Remisi 14 Bulan, Eks Bupati Malang Rendra Kresna Bebas Bersyarat

Surabaya
Kantor Imigrasi Deportasi Perempuan Berkewarganegaraan Ganda setelah 10 Tahun Tinggal di Blitar

Kantor Imigrasi Deportasi Perempuan Berkewarganegaraan Ganda setelah 10 Tahun Tinggal di Blitar

Surabaya
Usai Digeruduk, Adik Pedangdut Via Vallen Dilaporkan ke Polisi Kasus Penggelapan Motor

Usai Digeruduk, Adik Pedangdut Via Vallen Dilaporkan ke Polisi Kasus Penggelapan Motor

Surabaya
Kronologi Kebakaran GM Plaza Lumajang, Api dari Lobi di Lantai 2

Kronologi Kebakaran GM Plaza Lumajang, Api dari Lobi di Lantai 2

Surabaya
Bupati Lamongan Daftar Penjaringan PDI-P untuk Maju Lagi di Pilkada 2024

Bupati Lamongan Daftar Penjaringan PDI-P untuk Maju Lagi di Pilkada 2024

Surabaya
Kamis, Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri Puncak Peringatan Hari Otoda di Surabaya

Kamis, Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri Puncak Peringatan Hari Otoda di Surabaya

Surabaya
1.370 Warga Blitar Terjangkit DBD dalam 4 Bulan Terakhir, 7 Meninggal

1.370 Warga Blitar Terjangkit DBD dalam 4 Bulan Terakhir, 7 Meninggal

Surabaya
Wartawan Trans Media Dipiting hingga Ditantang Duel oleh Oknum Satpam saat Meliput Kebakaran di GM Plaza Lumajang

Wartawan Trans Media Dipiting hingga Ditantang Duel oleh Oknum Satpam saat Meliput Kebakaran di GM Plaza Lumajang

Surabaya
Isa Bajaj Cabut Laporan Dugaan Kekerasan pada Anaknya

Isa Bajaj Cabut Laporan Dugaan Kekerasan pada Anaknya

Surabaya
Isa Bajaj Cabut Laporan Setelah Bertemu Dhimas yang Tak Sengaja Tabrak Anak Sang Komedian

Isa Bajaj Cabut Laporan Setelah Bertemu Dhimas yang Tak Sengaja Tabrak Anak Sang Komedian

Surabaya
Terkait Aksi Pasangan Mesum di Kota Malang, Polisi Minta Keterangan Pegawai Kedai Es Krim

Terkait Aksi Pasangan Mesum di Kota Malang, Polisi Minta Keterangan Pegawai Kedai Es Krim

Surabaya
Pelaku Pelecehan Payudara Berkeliaran di Kota Malang, Seorang Mahasiswi Nyaris Jadi Korban

Pelaku Pelecehan Payudara Berkeliaran di Kota Malang, Seorang Mahasiswi Nyaris Jadi Korban

Surabaya
Mobil Angkutan Siswa di Blitar Tabrakan Beruntun, 7 Orang Terluka

Mobil Angkutan Siswa di Blitar Tabrakan Beruntun, 7 Orang Terluka

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com