Mukid akhirnya nekat mencari tiket di calo untuk bisa masuk ke dalam stadion.
Tidak lama setelah dia masuk, situasi dalam stadion sudah ricuh tidak terkendali.
Namun, dia tidak peduli sehingga terus mencari keberadaan sahabatnya di tengah kericuhan.
Dia pun nekat menerabas kerusuhan di tengah kepungan gas air mata yang memedihkan mata dan menyesakkan napas.
"1,5 jam baru ketemu, sekitar pukul 23.30 WIB," ujar dia dikutip dari TribunJatim.com, Minggu.
Mukid sangat terpukul ketika menemukan Faiq dalam kondisi sudah tak bernyawa.
"Faiq sudah di gedung tempat mengumpulkan jenazah itu, sudah ditutupi kain. Sudah meninggal dunia," kata dia.
Usai kejadian itu, Mukid tak bisa memendam rasa kesedihan kehilangan Faiq dalam tragedi yang menewaskan ratusan nyawa itu.
Dia berada di samping jenazah sahabatnya yang diantar menggunakan mobil ambulans ke rumah duka di Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari, Jember.
Ketika itu, dia memilih meninggalkan sepeda motornya di Kanjuruhan Malang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.