Salin Artikel

Perjuangan Mukid Mencari Sahabat di Tengah Kepungan Gas Air Mata

KOMPAS.com - Abdul Mukid (22) tak menyangka bakal kehilangan sahabat dekatnya Faiqotul Hikmah (22) dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022) malam.

Meninggalnya korban tentu telah menyisakan kesedihan yang mendalam bagi keluarga dan kerabat, tak terkecuali Mukid.

Mukid dihantui rasa kecewa lantaran tak bisa menemani Faiq nonton pertandingan tim kesayangannya Arema FC karena tak bisa masuk ke dalam stadion.

Warga Jember ini bercerita saat hendak berangkat ke Malang, dirinya menjemput Faiq dengan mengendari sepeda motor.

Lantas keduanya berboncengan dan berangkat berbarengan dengan suporter Arema FC yang lain.

Terdapat 14 sepeda motor rombongan yang berangkat dari Jember.

Namun, sesampainya di lokasi, Mukid terkendala tiket masuk sehingga tak bisa menemani Faiq menonton pertandingan di dalam stadion.

Selama pertandingan berlangsung, dia hanya bisa menonton laga dari luar stadion.

Sedangkan Faiq dan tiga orang temannya bisa masuk.

Saat pertandingan berakhir dengan kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya 2-3, suasana pun mulai memanas.

Terabas gas air mata

Mukid akhirnya nekat mencari tiket di calo untuk bisa masuk ke dalam stadion.

Tidak lama setelah dia masuk, situasi dalam stadion sudah ricuh tidak terkendali.

Namun, dia tidak peduli sehingga terus mencari keberadaan sahabatnya di tengah kericuhan.

Dia pun nekat menerabas kerusuhan di tengah kepungan gas air mata yang memedihkan mata dan menyesakkan napas.

"1,5 jam baru ketemu, sekitar pukul 23.30 WIB," ujar dia dikutip dari TribunJatim.com, Minggu.

Mukid sangat terpukul ketika menemukan Faiq dalam kondisi sudah tak bernyawa.

"Faiq sudah di gedung tempat mengumpulkan jenazah itu, sudah ditutupi kain. Sudah meninggal dunia," kata dia.

Usai kejadian itu, Mukid tak bisa memendam rasa kesedihan kehilangan Faiq dalam tragedi yang menewaskan ratusan nyawa itu.

Dia berada di samping jenazah sahabatnya yang diantar menggunakan mobil ambulans ke rumah duka di Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari, Jember.

Ketika itu, dia memilih meninggalkan sepeda motornya di Kanjuruhan Malang.

Dia pun hanya bisa terdiam dan bersedih usai mengantarkan Faiq sampai peristirahatan terakhir.

Penggemar Arema FC

Nurlaila, kakak pertama Faiq mengakui, adiknya merupakan suporter Arema FC.

Faiq kerap menonton laga Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Pihak keluarga saat itu mengizinkan Faiq menonton bersama Mukid lantaran keduanya berteman baik.

Biasanya, usai berangkat menonton pertandingan selalu pulang dalam kondisi selamat dan baik-baik saja.

Faiq merupakan anak bungsu dari lima bersaudara.

Perempuan muda itu sehari-hari bekerja di sebuah pabrik pengolahan edamame di Jember.

Manja kepada sang ibu

Sebagai bungsu yang masih belum menikah sendiri di keluarga tersebut, sehari-hari Faiq manja kepada sang ibu, Sofia.

Namun keluarga tidak menduga, jika manjanya Faiq selama sepekan ini, berakhir dengan duka.

"Seminggu terakhir ini, selalu tidur bareng ibu. Minta tidur bareng ibu. Meski manja, ya biasanya tidur sendiri. Namun seminggu ini, dia selalu tidur bareng ibu di depan kamarnya," kata Nurlaila.

Beberapa hari terakhir, dia juga lebih banyak bergurau dengan orang tua dan saudaranya.

"Anaknya ceria, beberapa hari terakhir ini banyak bergurau," ucap dia.

Seperti diketahui, bentrokan suporter bola yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur telah membuat ratusan nyawa berjatuhan pada Sabtu (1/10/2022) malam.

Tragedi itu berlangsung setelah pertandingan berakhir dengan kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya 2-3.

Gelombang suporter Aremania yang tak terima tim kebanggaannya itu kalah di kandang Singo Edan langsung turun menyerbu lapangan.

Awalnya, mereka hendak protes kepada pemain dan manajemen Arema FC atas kekalahan tersebut.

Namun, niat mereka dihalau petugas keamanan dengan melepaskan tembakan gas air mata hingga situasi menjadi semakin tak terkendali.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Bak Firasat, Faiq Selalu Minta Tidur Bareng Ibu Selama Sepekan Sebelum Tragedi Arema vs Persebaya

https://surabaya.kompas.com/read/2022/10/03/223141378/perjuangan-mukid-mencari-sahabat-di-tengah-kepungan-gas-air-mata

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke