Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Pasutri Aremania Dikuburkan Satu Liang Lahad, Diduga Tewas Usai Terdesak dan Hirup Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan

Kompas.com - 03/10/2022, 15:25 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Jenazah pasangan suami istri Aremania warga Kota Malang, Jawa Timur, dimakamkan dalam satu liang lahad pada Minggu (2/10/2022).

Korban bernama M Yulianton (40) dan Devi Ratna S (30) harus kehilangan nyawa saat tragedi kerusuhan suporter bola Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022).

Saudara korban, Doni (43), mengaku saat itu juga ikut menyaksikan laga derbi Jawa Timur.

Kedua jenazah korban tiba di rumah duka di Jalan Bareng Raya 2 G, RT 14 RW 8, Kota Malang, pada Minggu subuh.

"Jenazah sampai rumah sekitar subuh. Rencananya, dimakamkan di TPU Mergan (Kota Malang) satu liang lahad," kata Doni saat diwawancarai di rumah duka, Minggu.

Baca juga: Soal Tragedi Kanjuruhan, Kapolri Janji Usut Tuntas dan Cari Siapa yang Bertanggungjawab

Rayakan ulang tahun anak

Devi diketahui baru pertama kali menyaksikan pertandingan Arema FC di stadion yang dijuluki kandang Singo Edan tersebut.

Sementara itu, Yulianton sudah sering menonton sebelumnya.

Saat itu mereka juga turut mengajak anaknya, M Alfiansyah (11).

Namun, beruntung putra semata wayangnya itu selamat dari insiden yang menewaskan ratusan nyawa tersebut.

Doni mengungkapkan, anak almarhum akan merayakan ulang tahunnya pada November mendatang.

"Orangtuanya (kedua korban) ingin sekali merayakan ulang tahun anaknya sebenarnya," ucap dia.

Awal mula kejadian

Dia bercerita, kericuhan terjadi sekitar pukul 22.00 WIB.

Awalnya, terdapat dua suporter turun ke lapangan.

Kemudian polisi menghalau massa yang turun menggunakan gas air mata.

"Awalnya gas air mata di lapangan dulu. Kemudian (ditembak) ke arah tribune pintu 12, saya sama lainnya di pintu 14, gas air matanya kena angin kan jadi nyebar," kata dia, saat diwawancarai di rumah duka, Minggu.

Lantas, dia pun baru menemukan keberadaan kedua korban berada di Stadion Kanjuruhan setelah ditolong oleh orang lain.

Selanjutnya, korban dipinggirkan keluar stadion dan dibawa ke RS Teja Husada, Kabupaten Malang.

Baca juga: Manajemen dan Pemain Arema FC Akan Kunjungi Korban Tragedi Kanjuruhan

Tewas usai hirup gas air mata

Doni menduga, kedua korban meninggal dunia akibat terdesak oleh suporter lainnya yang akan keluar dan menghirup gas air mata.

Sedangkan anak korban dapat selamat setelah meminta pertolongan ke polisi.

"Kemungkinan saudara saya ini kemudian jatuh dari tangga tribune. Mukanya sudah membiru pucat. Anaknya minta bantuan ke polisi, terus selamat," kata dia.

Doni mengungkapkan, di wilayah RT-nya ada sekitar 20 warga yang menonton pertandingan derbi Jatim pada kesempatan itu.

Bahkan, selain anak almarhum, ada dua anak kecil lainnya yang turut menonton pertandingan.

Dua anak kecil tersebut yakni anak laki-laki dan anak perempuan.

"Alhamdulillah selamat semua, tiga anak kecil. Termasuk anak saya laki masih 10 tahun sama yang perempuan tetangga umurnya hampir sama. Anak saya, saya tolong sampai buka pagar pembatas tribune yang di samping-samping, Mas," jelas dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Malang dan Batu, Nugraha Perdana | Editor Andi Hartik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com