KOMPAS.com - Stadion Kanjuruhan menjadi sorotan setelah menjadi lokasi tragedi dari pertandingan paling mematikan dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Taragedi di Stadion Kanjuruhan tersebut bahkan disebut sebagai insiden mematikan kedua dalam sejarah sepak bola dunia.
Baca juga: Pernyataan Resmi FIFA: Tragedi Kanjuruhan Hari Kelam Sepak Bola Dunia
Stadion Kanjuruhan adalah sebuah stadion sepak bola yang berlokasi di Jalan Trunojoyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Sebelum terjadinya tragedi mematikan tersebut, Stadion Kanjuruhan adalah lapangan kandang dari klub liga 1 yaitu Arema FC yang berjuluk Singo Edan.
Baca juga: 6 Fakta tentang Stadion Kanjuruhan Malang
Berikut adalah sejarah stadion yang jadi kebanggaan warga Malan, mulai dari pembangunan hingga menjadi saksi Tragedi Kanjuruhan yang menelan ratusan korban baik dari suporter dan aparat keamanan.
Stadion Kanjuruhan adalah sebuah stadion olahraga di Kabupaten Malang yang dibangun sejak tahun 1997 dan diresmikan pada 9 Juni 2004, Presiden Megawati Soekarnoputri.
Stadion Kanjuruhan merupakan milik Pemerintah Kabupaten Malang yang dibangun dengan biaya 35 milyar rupiah.
Nama Kanjuruhan yang disematkan pada stadion ini diambil dari nama sebuah kerajaan Hindu yang pernah berdiri di Malang pada abad ke-6 Masehi.
Stadion Kanjuruhan memiliki fasilitas merupakan lapangan sepak bola berstandar nasional, lengkap dengan lintasan atletik dan tribun penonton.
Melansir dari laman pemerintah Kabupaten Malang, Stadion Kanjuruhan disebut berkapasitas 45.000 orang, dengan fasilitas tribun duduk dan tribun berdiri yang dilengkapi dengan pagar pemisah tribun dengan lapangan.
Stadion Kanjuruhan juga telah dilengkapi dengan sistem lampu sorot (flood-light) berdaya 320 kiloWatt, dengan kuat penerangan rata-rata sebesar 1200 lux yang sesuai standar FIFA untuk mengakomodasi pertandingan yang diselenggarakan pada malam hari.
Setelah stadion ini resmi berdiri, klub liga 1 Arema FC kemudian resmi pindah dari Stadion Gajayana ke Stadion Kanjuruhan.
Tragedi Stadion Kanjuruhan atau Tragedi Kanjuruhan adalah peristiwa berdarah yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022 malam usai laga Arema FC vs Persebaya pada pekan ke-11 Liga 1 2022-2023.
Saat tragedi ini, tribun penonton dipenuhi oleh suporter Arema FC berjuluk Aremania yang ingin mendukung tim kebanggaannya dalam Derbi Jawa Timur itu.
Namun tragedi terjadi setelah tim tuan rumah Arema FC harus menelan kekalahan dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.