Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Stadion Kanjuruhan, Saksi Bisu Tragedi Paling Mematikan dalam Sejarah Sepak Bola Indonesia

Kompas.com - 02/10/2022, 18:05 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Stadion Kanjuruhan menjadi sorotan setelah menjadi lokasi tragedi dari pertandingan paling mematikan dalam sejarah sepak bola Indonesia.

Taragedi di Stadion Kanjuruhan tersebut bahkan disebut sebagai insiden mematikan kedua dalam sejarah sepak bola dunia.

Baca juga: Pernyataan Resmi FIFA: Tragedi Kanjuruhan Hari Kelam Sepak Bola Dunia

Stadion Kanjuruhan adalah sebuah stadion sepak bola yang berlokasi di Jalan Trunojoyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Sebelum terjadinya tragedi mematikan tersebut, Stadion Kanjuruhan adalah lapangan kandang dari klub liga 1 yaitu Arema FC yang berjuluk Singo Edan.

Baca juga: 6 Fakta tentang Stadion Kanjuruhan Malang

Berikut adalah sejarah stadion yang jadi kebanggaan warga Malan, mulai dari pembangunan hingga menjadi saksi Tragedi Kanjuruhan yang menelan ratusan korban baik dari suporter dan aparat keamanan.

Baca juga: Korban Selamat Kerusuhan di Kanjuruhan Ungkap Alasannya Turun ke Lapangan Usai Laga Arema Vs Persebaya

Sejarah Stadion Kanjuruhan

Stadion Kanjuruhan adalah sebuah stadion olahraga di Kabupaten Malang yang dibangun sejak tahun 1997 dan diresmikan pada 9 Juni 2004, Presiden Megawati Soekarnoputri.

Stadion Kanjuruhan merupakan milik Pemerintah Kabupaten Malang yang dibangun dengan biaya 35 milyar rupiah.

Nama Kanjuruhan yang disematkan pada stadion ini diambil dari nama sebuah kerajaan Hindu yang pernah berdiri di Malang pada abad ke-6 Masehi.

Stadion Kanjuruhan memiliki fasilitas merupakan lapangan sepak bola berstandar nasional, lengkap dengan lintasan atletik dan tribun penonton.

Patung Singa yang ada di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Patung Singa yang ada di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Melansir dari laman pemerintah Kabupaten Malang, Stadion Kanjuruhan disebut berkapasitas 45.000 orang, dengan fasilitas tribun duduk dan tribun berdiri yang dilengkapi dengan pagar pemisah tribun dengan lapangan.

Stadion Kanjuruhan juga telah dilengkapi dengan sistem lampu sorot (flood-light) berdaya 320 kiloWatt, dengan kuat penerangan rata-rata sebesar 1200 lux yang sesuai standar FIFA untuk mengakomodasi pertandingan yang diselenggarakan pada malam hari.

Setelah stadion ini resmi berdiri, klub liga 1 Arema FC kemudian resmi pindah dari Stadion Gajayana ke Stadion Kanjuruhan.

Tragedi Stadion Kanjuruhan

Tragedi Stadion Kanjuruhan atau Tragedi Kanjuruhan adalah peristiwa berdarah yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022 malam usai laga Arema FC vs Persebaya pada pekan ke-11 Liga 1 2022-2023.

Saat tragedi ini, tribun penonton dipenuhi oleh suporter Arema FC berjuluk Aremania yang ingin mendukung tim kebanggaannya dalam Derbi Jawa Timur itu.

Namun tragedi terjadi setelah tim tuan rumah Arema FC harus menelan kekalahan dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com