Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Turun ke Lapangan Cuma Mau Protes kepada Pemain dan Manajemen Arema"

Kompas.com - 02/10/2022, 17:15 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

 

KOMPAS.com - 130 Orang dinyatakan meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).

Tragedi tersebut terjadi usai laga lanjutan Liga 1 antara Arema vs Persebaya yang berakhir untuk kemenangan tim tamu dengan skor 2-3.

Kerusuhan bermula ketika sejumlah pendukung Arema yang kecewa tim kesayangannya kalah dari sang rival, Persebaya, merangsek masuk ke lapangan usai wasit meniup peluit panjang tanda laga berakhir.

Aparat keamanan yang terdiri dari TNI dan Polri berusaha mengamankan situasi, termasuk dengan menembakkan gas air mata.

Nahas, kepulan gas air mata yang dilontarkan pihak kepolisian menyebabkan banyak orang di dalam stadion mengalami sesak napas.

Baca juga: Kisah Riyan yang Alami Patah Tulang Saat Mencoba Keluar dari Stadion Kanjuruhan: Saya Jatuh dan Terinjak-injak

Para supporter pun berusaha keluar dari dalam stadion untuk menyelamatkan diri. Nahas, korban kembali berjatuhan akibat sesak napas dan terinjak-injak.

Alasan supporter Arema turun ke lapangan

Riyan Dwi Cahyono (22), menjadi salah satu pendukung Arema FC yang selamat dari tragedi tersebut.

Warga Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, itu kini masih berbaring di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan karena mengalami patah tulang.

Riyan mengatakan, dia termasuk salah satu pendukung Arema FC yang akan turun ke lapangan usai laga berakhir.

Akan tetapi, dia mengaku, aksinya tersebut hanya untuk menyampaikan protes kepada pemain dan manajemen Arema usai tim kesayangannya dikalahkan Persebaya.

Baca juga: Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan dari Blitar, 5 Meninggal, 2 Kritis, dan 5 Belum Ditemukan

"Kami turun tujuannya memang untuk protes kepada pemain dan manajemen Arema FC, kenapa Arema FC bisa kalah? Padahal selama 23 tahun sejarahnya Persebaya tidak pernah menang melawan Arema FC di kandang Singo Edan (julukan Arema FC)," kata Riyan, Minggu (2/10/2022).

"Jadi tujuannya hanya untuk protes agar Arema FC bisa lebih baik lagi ke depannya," tegasnya.

Belum sampai melompati pagar, Riyan mengungkapkan, gas air mata yang ditembakkan polisi meluncur ke arah tribun timur.

Saat itu, Riyan terjatuh dan terinjak-injak para pendukung lain yang berebut untuk menuruni tribun.

"Saat itu saya tidak berdaya. Bahkan, teman perempuan saya yang bareng bersama saya dari Blitar hilang dan belum tahu bagaimana kondisinya saat ini," ungkapnya.

Baca juga: Briptu Yoyok Meninggal Dunia dalam Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Istri Cium Batu Nisan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Bakal Rekrut 14.105 Anggota KPPS, KPU Situbondo Harap Pemkab Toleransi Harga Surat Keterangan Sehat

Bakal Rekrut 14.105 Anggota KPPS, KPU Situbondo Harap Pemkab Toleransi Harga Surat Keterangan Sehat

Surabaya
Kasus Pungli PTSL, Dua Perangkat Desa di Ponorogo Jadi Tersangka

Kasus Pungli PTSL, Dua Perangkat Desa di Ponorogo Jadi Tersangka

Surabaya
1 Tersangka Ditahan dalam Kasus Dugaan Korupsi Rp 9 Milliar di Anak Perusahaan PT Inka

1 Tersangka Ditahan dalam Kasus Dugaan Korupsi Rp 9 Milliar di Anak Perusahaan PT Inka

Surabaya
Pencuri Spesialis Pecah Kaca Mobil di Surabaya Ditangkap, Kerugian Korban Capai Rp 100 Juta

Pencuri Spesialis Pecah Kaca Mobil di Surabaya Ditangkap, Kerugian Korban Capai Rp 100 Juta

Surabaya
Hakim Tolak Permohonan Praperadilan Perkara KSU Montana

Hakim Tolak Permohonan Praperadilan Perkara KSU Montana

Surabaya
Tari Banjar Kemuning: Sejarah Singkat, Fungsi, dan Properti

Tari Banjar Kemuning: Sejarah Singkat, Fungsi, dan Properti

Surabaya
Giliran Penadah Barang Pria yang Tewas Mengenaskan di Gresik Diamankan Polisi

Giliran Penadah Barang Pria yang Tewas Mengenaskan di Gresik Diamankan Polisi

Surabaya
Bekas Posko Pemenangan Khofifah-Emil Jadi Posko TKD Prabowo-Gibran di Jatim

Bekas Posko Pemenangan Khofifah-Emil Jadi Posko TKD Prabowo-Gibran di Jatim

Surabaya
Buruh yang Tendang Anggota Satpol PP Saat Demo di Surabaya Jadi Tersangka

Buruh yang Tendang Anggota Satpol PP Saat Demo di Surabaya Jadi Tersangka

Surabaya
Kuli di Sidoarjo Perkosa Anak Kandung yang Masih di Bawah Umur

Kuli di Sidoarjo Perkosa Anak Kandung yang Masih di Bawah Umur

Surabaya
Korupsi Dana Desa, Kades di Situbondo Ditahan

Korupsi Dana Desa, Kades di Situbondo Ditahan

Surabaya
Berdalih Sayang, Seorang Ayah di Malang Lakukan Pelecehan Seksual kepada Anak Kandung

Berdalih Sayang, Seorang Ayah di Malang Lakukan Pelecehan Seksual kepada Anak Kandung

Surabaya
Caleg PSI di Kota Malang Ditemukan Tewas Dalam Rumah, Warga Paksa Buka Pintu Depan

Caleg PSI di Kota Malang Ditemukan Tewas Dalam Rumah, Warga Paksa Buka Pintu Depan

Surabaya
Dua Kali Mangkir Sidang, Masriah Terekam CCTV Pulang ke Rumah

Dua Kali Mangkir Sidang, Masriah Terekam CCTV Pulang ke Rumah

Surabaya
UMK Terendah di Jatim, Pemkab Dinilai Tak Serius Sejahterakan Buruh

UMK Terendah di Jatim, Pemkab Dinilai Tak Serius Sejahterakan Buruh

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com