Jika tiket sebelumnya dianggap hangus, maka pihaknya akan mengalami kerugian sekitar Rp 1,1 miliar.
Itu hanya dihitung dari tiket per orang Rp 18 juta. Belum biaya-biaya kerugian lain seperti hotel dan lainnya.
"Kalau tiket 63 jamaah itu dihitung hangus, maka kerugian kita Rp 1.134.000.000. Per orang itu Rp 18 juta," kata dia.
Baca juga: Cuaca di Surabaya Panas Menyegat dalam Beberapa Hari Terakhir, BMKG Sebut karena Fenomena Equinox
Saiful menjelaskan, kondisi para jemaah saat ini tidak tenang setelah mereka gagal berangkat ke Mekkah pada Senin (26/9/2022) kemarin.
Semua keluarga jamaah, lanjut Saiful, juga mempertanyakan mengapa mereka gagal terbang.
"Kondisi jemaah sangat tidak tenang, semua keluarga pada telepon, keluarganya menanyakan juga. Kalau masalah finansial masih bisa dicari, tapi kalau sudah psikis ini kan enggak baik. Kami selaku pihak biro travel juga disangka tidak profesional, dianggap menipu jemaah lah dan macam-macam," ujar dia.
Baca juga: Datang di Luar Jam Kunjungan, Kak Seto Gagal Bertemu Ibu yang Rawat Bayi di Rutan Perempuan Surabaya
Karena alasan itu, pihaknya melapor ke Polda Jatim. Ia berharap segera ada tindak lanjut dari kepolisian dan jamaah bisa segera berangkat ke Mekkah.
"Kalau untuk hotel yang di Mekkah dan Madinah masih bisa di re-schedule. Cuma kan ada penaltinya juga. Karena kemarin kan udah last minute. Semalam, kita sudah waktunya check in harusnya di Mekkah," kata dia.
"Keinginan kita intinya terbang. Kita sudah laporkan ke Polda Jatim agar ini semua ditindaklanjuti," tutur dia.