Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

63 Calon Jemaah Umrah Gagal Berangkat karena Kelalaian Petugas KKP, Biro Travel: Kita Ini Korban

Kompas.com - 27/09/2022, 15:21 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pihak biro travel, Sabilina Tour, membuat laporan ke Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur soal 63 calon peserta umrah yang gagal berangkat ke tanah suci Mekkah.

Penyebabnya karena petugas validasi dokumen Internasional Certificate Vaccination (ICV) tidak hadir di bandara.

Baca juga: 63 Calon Peserta Umrah Gagal Berangkat dan Telantar di Bandara Juanda, AMPHURI Sebut karena Kelalaian Petugas KKP

Penjelasan biro travel

Ketua rombongan Sabilina Tour Ach.Saifullah Syafii mengatakan, sampai ini pihaknya masih menunggu kejelasan kapan 63 calon jemaah umrah itu bisa diberangkatkan.

"Keinginan kita, tetap inginnya tiket. Bisa dapat tiket baru dan berangkat. Kalau kita pulang ke Jember itu kan malah jadi beban bagi para calon jemaah," kata Saiful, sapaan lekatnya, kepada Kompas.com, Selasa (27/9/2022).

Menurut Saiful, 63 calon jemaah umrah itu gagal berangkat karena kelalaian petugas yang tidak melakukan validasi di bandara.

Baca juga: Petugasnya Disebut Tak Ada di Bandara hingga 63 Calon Peserta Umrah Gagal Berangkat, Kepala KKP Surabaya: Kami Tak Dapat Kabar

Sebut sebagai korban

Ia meminta, pihak Angkasa Pura, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya, Imigrasi, maupun pihak Maskapai bersedia menyediakan tiket baru untuk para calon jemaah umrah.

"Karena kita jadi korban di sini, harusnya pihak bandara yang menyediakan tiket bagi kita, atau pihak KKP, Imigrasi, atau pihak maskapai. Karena kan kita korban. Kelalaian bukan disebabkan oleh kita, tapi kita yang menjadi korban," ujar dia.

 

Jika tiket sebelumnya dianggap hangus, maka pihaknya akan mengalami kerugian sekitar Rp 1,1 miliar.

Itu hanya dihitung dari tiket per orang Rp 18 juta. Belum biaya-biaya kerugian lain seperti hotel dan lainnya.

"Kalau tiket 63 jamaah itu dihitung hangus, maka kerugian kita Rp 1.134.000.000. Per orang itu Rp 18 juta," kata dia.

Baca juga: Cuaca di Surabaya Panas Menyegat dalam Beberapa Hari Terakhir, BMKG Sebut karena Fenomena Equinox

Kondisi jemaah

Saiful menjelaskan, kondisi para jemaah saat ini tidak tenang setelah mereka gagal berangkat ke Mekkah pada Senin (26/9/2022) kemarin.

Semua keluarga jamaah, lanjut Saiful, juga mempertanyakan mengapa mereka gagal terbang.

"Kondisi jemaah sangat tidak tenang, semua keluarga pada telepon, keluarganya menanyakan juga. Kalau masalah finansial masih bisa dicari, tapi kalau sudah psikis ini kan enggak baik. Kami selaku pihak biro travel juga disangka tidak profesional, dianggap menipu jemaah lah dan macam-macam," ujar dia.

Baca juga: Datang di Luar Jam Kunjungan, Kak Seto Gagal Bertemu Ibu yang Rawat Bayi di Rutan Perempuan Surabaya

Karena alasan itu, pihaknya melapor ke Polda Jatim. Ia berharap segera ada tindak lanjut dari kepolisian dan jamaah bisa segera berangkat ke Mekkah.

"Kalau untuk hotel yang di Mekkah dan Madinah masih bisa di re-schedule. Cuma kan ada penaltinya juga. Karena kemarin kan udah last minute. Semalam, kita sudah waktunya check in harusnya di Mekkah," kata dia.

"Keinginan kita intinya terbang. Kita sudah laporkan ke Polda Jatim agar ini semua ditindaklanjuti," tutur dia.

Puluhan calon jemaah umrah gagal berangkat

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 94 calon jemaah umrah gagal berangkat dan terlantar di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur Senin (26/9/2022) kemarin.

Puluhan jemaah umrah yang gagal berangkat itu berasal dari berbagai daerah di Jatim, seperti Probolinggo, Jember, Bondowoso dan Situbondo.

Ketua Asosiasi Muslim Penyelengara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Jawa Timur Sofyan Arif mengatakan, dari 94 jamaah umrah tersebut, 31 di antaranya telah berangkat pada hari ini, Selasa (27/9/2022).

Baca juga: Pemkot Surabaya Gelar Sayembara Desain Patung Bung Karno, Berhadiah Total Rp 190 Juta

"Menurut informasi yang saya terima, 31 jemaah berangkat lewat jalur domestik. Mereka berangkat dari Surabaya ke Jakarta, kemudian transit di Kuala Lumpur, Malaysia. Selanjutnya ke Jeddah, Mekkah," kata Sofyan saat dihubungi, Selasa (27/9/2022).

Ia menjelaskan, gagalnya 63 jemaah umrah berangkat ke tanah suci ini lantaran tidak adanya petugas validasi dokumen Internasional Certificate Vaccination (ICV) di bandara.

Ia menilai, 63 jamaah umrah yang gagal berangkat itu murni kelalaian petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya.

"Saat kasus kemarin, pihak KKP beralasan kekurangan personel, mereka stand by-nya di kantor. Tapi di telepon juga tidak muncul mereka. Alasan mereka pihak Airlines dan PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) tidak melapor," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com