Khoffiah juga menjenguk siswa yang dirawat di RSUD Waluyo Jati Kraksaan di ruang UGD dan rawat inap.
"Cepat sehat dan kembali sekolah ya," kata Khofifah kepada korban siswa sambil menyerahkan buah-buahan.
Baca juga: Kronologi Jembatan Gantung Putus di Probolinggo, Sebanyak 14 Siswa dan 1 Guru SMP Dilarikan ke RS
Ada dua siswa yang harus dioperasi karena mengalami tulang patah. Sisanya dirawat inap.
Sementara, Sekda Kabupaten Probolinggo Soeparwiyono menyebutkan, jembatan ambruk itu diperkirakan terjadi karena faktor umur. Jembatan tersebut dibangun sekitar tahun 2001silam.
Sementara beban saat kejadian cukup berat sehingga membuat jembatan ambruk.
"Jembatan ini tidak dibangun oleh Pemda. Tapi yang jelas, untuk biaya perawatan dan lain-lain terhadap korban kami semua yang tanggung," kata Soeparwiyono
Baca juga: Detik-detik 40 Siswa SMP Probolinggo Terjatuh dari Atas Jembatan Gantung yang Tiba-tiba Putus
Sekda menambahkan, seluruh biaya penanganan kesehatan para korban ditanggung oleh Pemkab Probolinggo.
"Jadi semua biayanya gratis dan akan ditanggung oleh Pemkab melalui APBD," tegasnya.
Dirinya memastikan, sesuai dengan arahan Gubernur Khofifah akan segera mempercepat proses untuk pembangunan jembatan gantung pengganti di Kecamatan Pajarakan.
Dihubungi terpisah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Lukman Hakim akan memanggil OPD terkait atas musibah robohnya jembatan.
Baca juga: Pemkab Probolinggo: Jembatan Gantung yang Roboh Berumur 20 Tahun, Siswa Juga Menggoyangkannya