Setelah salah satu mahasiswa dibawa polisi, kericuhan antara petugas keamanan dan demonstran kian panas.
Bahkan, sejumlah mahasiswa sempat melempar botol air dan bekas botol kaleng minuman.
Situasi ricuh akhirnya berhasil diredam setelah petugas keamanan mengizinkan 20 mahasiswa untuk masuk ke kantor DPRD Jombang, mewakili massa aksi.
Baca juga: Besok, Buruh Bakal Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di DPRD DI Yogyakarta
Ketua PC PMII Jombang Rizal Abdillah mengatakan, salah satu rekannya yang sempat ditahan polisi saat demonstrasi telah dibebaskan.
"Tadi satu orang dari kami sempat diamankan polisi, tapi sekarang sudah dikeluarkan," ujar Rizal, selepas aksi.
Dia menjelaskan, aksi yang digelar kali ini dipicu kenaikan harga BBM yang berlaku sejak Sabtu (3/9/2022).
Menurut Rizal, kenaikan harga BBM setelah pandemi Covid-19 membuat kehidupan rakyat makin sulit.
Baca juga: Diduga Pakai BBM Bersubsdi, Alat Berat Proyek Jembatan BPBD Madiun Disita Polisi
Kebijakan tersebut juga berpotensi memicu peningkatan jumlah warga miskin hingga memicu inflasi.
"Dengan naiknya harga BBM seperti sekarang ini, akan menaikkan angka kemiskinan di Indonesia," ujar dia.
Rizal berharap, kenaikan harga BBM dikaji ulang oleh pemerintah. Dia juga berharap agar polisi berperan dalam pencegahan penimbunan maupun penyimpanan distribusi BBM bersubsidi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.