Setelah berhasil lahir melalui operasi sesar, Andini mengaku anak keduanya tersebut langsung dilakukan operasi penanaman selang. Pada operasi pertama, dia mengaku tak bisa menggendong anaknya selama 40 hari.
"Karena harus di ICU untuk pemulihan, tidak bisa sering dijenguk,” ucapnya.
Sempat satu minggu di rumah usai dioperasi, Fadli terpaksa dibawa kembali ke rumah sakit di Solo untuk menjalani operasi pembetulan selang yang ditanam dari bagian kepala hingga ke pembuangan di saluran urine.
"Fadli bahkan harus menjalani operasi sampai lima kali agar selang yang ditanam di tubuhnya bisa berfungsi dengan benar,” ujar Andini.
Baca juga: Derita Bayi Maria, Idap Hidrosefalus, Orangtua Tak Punya Biaya dan Andalkan Obat Tradisional
Orangtua kerja serabutan
Andini merasa beruntung mendapatkan BPJS untuk pengobatan anaknya, meski pada operasi sesar harus mengeluarkan biaya operasi sebesar Rp 6 juta.
Dia mengaku tak berharap banyak terhadap perkembangan anak keduanya tersebut.
"Bagaimanapun keadaannya saya bersyukur. Saya cukup bahagia kalau Fadli ini bisa nengel (bangun dari tidur) dan jalan," katanya berkaca-kaca.
Sayang, untuk membuat Fadli bangun dari tidur dan bisa berjalan bukan hal mudah. Fadli harus menjalan terapi. Namun, Andini mengaku kesulitan biaya untuk terapi anaknya agar bisa bangun dan berjalan.
Fadli sempat berhenti menjalani terapi, karena kasus Covid-19 yang meningkat. Tahun ini, Andini mengaku akan mengupayakan biaya untuk melanjutkan terapi anaknya. Biaya yang sudah disiapkan merupakan hasil menabung dari penghasilan suaminya bekerja serabutan.
"Bapaknya kerjanya serabutan, ya ngelas, ya nguli, apa saja yang penting bisa menghasilkan. Bantuan yang kita terima hanya BPNT, kalau pengobatan kita upayakan sendiri,” ujarnya.
Di tengah perbincangan Andini dengan Kompas.com, Fadli kembali mendeham sebagai upaya menjalin komunikasi dengan ibunya. Andini tanggap langsung beringsut ke dapur mengambilkan nasi yang telah dihaluskan melalui blender.
"Makannya dua kali sehari, hanya nasi yang di-blender, kalau lebih dari dua kali perutnya tidak mampu,” katanya.
Di tengah suapan ibunya, Fadli terlihat tertawa ketika adiknya yang baru berusia satu tahun mengelus kepalanya yang gepeng.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.